10 Provinsi Catat Lonjakan Kasus COVID-19

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 24 Mei 2021
10 Provinsi Catat Lonjakan Kasus COVID-19

Ilustrasi COVID-19. Foto: Tumisu/Pixabay

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Penyebaran COVID-19 di Indonesia sepertinya sulit dihentikan. Buktinya, penambahan kasus terus terjadi meski sejumlah kebijakan diterapkan.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, terdapat 10 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus aktif.

Baca Juga

Ditutup Karena COVID-19, Perbatasan RI-Papua Nugini Segera Dibuka

Provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, NTB, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara.

“Tren persentase kasus aktif dan 23 provinsi yang lain tren menurun dan ada satu provinsi dengan angka kasus aktif yang tetap,” Dewi dalam keteranganya di Jakarta, Senin (24/5).

Tak hanya itu, banyak provinsi yang mengalami kenaikan angka kematian.

Provinsi yang dimaksud adalah Aceh, Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Riau, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, NTT, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Tenaga kesehatan Dinkes Bantul, DIY. (ANTARA/Hery Sidik)
Tenaga kesehatan Dinkes Bantul, DIY. (ANTARA/Hery Sidik)

Menurut Dewi, dari total 34 provinsi, hanya ada 9 provinsi yang mengalami penurunan angka kematian.

Hal ini tak lepas dari mobilitas penduduk di 34 provinsi yang terjadi 3 minggu pada saat pelaksanaan bulan Ramadan dan satu minggu setelah Idul fitri. Sebab, terdapat kenaikan mobilitas di pusat perbelanjaan sebanyak rata-rata 37,93%.

Lalu, setelah Idul Fitri angkanya berkisar pada 16,37% yang terjadi di 31 provinsi. Angka pergerakan penduduk ke pusat perbelanjaan selama 7 hari terakhir rata-rata 16,37%.

Angka pergerakan ini paling besar terjadi di Maluku Utara 39,9%, Bengkulu 38%, Sumatera Barat, Jawa Tengah 35,7%, dan Lampung 35,1%.

“Semua titernya sama terjadi pada tanggal 12 Mei atau H-1 sebelum Hari Raya Idul Fitri,” ucapnya.

Sementara untuk mobilitas di tempat wisata, Dewi menyebutkan, terdapat 28 provinsi yang menunjukan kenaikan aktivitas mobilitas ke tempat wisata pasca Idulfitri 13-19 Mei 2021 dengan rata-rata kenaikan 19,76%.

Dengan rentang 0,7%-46%. Paling tinggi terjadi di Banten 46,6%, diikuti Jawa Barat 45,9%, Jateng 40,9%, Gorontalo 37,3%, dan Sulawesi Tengah 35,9%.

Lalu, angka pemeriksaan spesimen sempat mengalami tren penurunan pada saat libur panjang Lebaran. Hal ini terjadi karena jumlah laboratorium yang beroperasi pada saat libur panjang terbatas.

Dewi menyebut, hal ini juga terlihat dari kenaikan angka pemeriksaan spesimen saat ini. Adapun perbandingan rata-rata jumlah spesimen diperiksa di bulan April dan Mei 2021 tidak terlalu jauh berbeda kurang lebih 62 ribu spesimen diperiksa setiap harinya.

"Sehingga meski angka di bawah bulan April yakni rata-rata orang diperiksa 44.351 per hari sedangkan Mei berada di rata-rata 40.485 per hari,” ucapnya.

Dewi menyebutkan, perlu adanya antisipasi kenaikan kasus aktif. Sebab, berdasarkan grafik, jumlah kasus aktif harian dari awal tanggal 818 Mei 2021 terjadi tren penurunan, yakni dalam waktu 11 hari terjadi penurunan 11.489 kasus.

Namun, pada 19 Mei 2021 mulai melihat adanya tren kenaikan jumlah kasus akif di level nasional dan dalam 4 hari terakhir terjadi kenaikan jumlah kasus aktif sebesar 3.411 .

“Ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa dalam 4 hari terakhir kita sudah melihat adanya tren kenaikan jumlah kasus aktif di level nasional,” kata Dewi.

Menurut Dewi, salah satu hal yang berpengaruh adalah terkait dengan adanya tren mobilitas penduduk. Pasalnya, pada saat diterapkan larangan mudik 6-17 Mei 2021 terjadi penurunan jumlah pergerakan yang sangat signifikan. (Knu)

Baca Juga

Penyebaran COVID-19 Sangat Cepat, Bima Arya Minta Bantuan Menkes

#COVID-19 #Kasus Covid
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Bagikan