YouTube akan Hilangkan Fitur Berbagi Video Negatif

Minggu, 20 Februari 2022 - Raden Yusuf Nayamenggala

MEMBUAT dan mengunggah video di platform YouTube saat ini sangat mudah. Di satu sisi, hal itu memudahkan pengguna yang tidak bertanggung jawab, untuk menyebarkan konten video yang mengandung hoaks alias berita bohong.

Mengenai hal itu, YouTube memiliki kebijakan tertentu guna mencegah video dari para pembuat video 'nakal' yang mengandung unsur konten negatif.

Baca Juga:

YouTube Ogah Bayar Konten Anak-Anak yang tak Berkualitas

ada jenis video tertentu yang dinilai sensitif namun masih berada di dalam batas kebijakan YouTube (Foto: pixabay/stocksnap)

Seperti halnya, ada jenis video tertentu yang dinilai sensitif namun masih berada di dalam batas kebijakan YouTube. Dengan begitu, video tersebut tidak bisa dikatakan melanggar kebijakan, hingga video akan tetap ditayangkan oleh YouTube.

Seperti yang dikutip dari laman Ubergizmo, YouTube mencoba untuk membatasi konten video yang mengandung unsur negatif, dengan menyembunyikannya dan tidak merekomendasikannya.

Meski, pada faktanya, para pengguna YouTube masih bisa membagikan serta menyematkan di situs lain maupun media sosial.

Hal tersebutlah yang mendorong YouTube untuk menghilangkan pilihan untuk share dan embed video, agar video tersebut tak bisa dibagikan ke platform selain YouTube.

YouTube mengaku, langkah tersebut mungki terlalu mendadak atau drastis. Tapi, pihak YouTube tengah berusaha untuk mencegah share terlalu jauh untuk membatasi kebebasan enonton.

"Sistem kami mengurangi konten batas dalam rekomendasi. tetapi berbagi tautan adalah pilihan aktif yang dapat dilakukan seseorang, berbeda dengan tindakan yang lebih pasif seperti menonton video yang direkomendasikan," jelas YouTube seperti yang dikutip dari laman Ubergizmo.

Baca Juga:

Kebijakan Baru YouTube Turunkan Jumlah Video Hoaks

video yang berisi konten negatif mungkin bisa berguna untuk penelitian serta pemberitaan dan sejenisnya.(Foto: pixabay/konkarampelas)

Selain itu, YouTube juga mengakui video yang berisi konten negatif mungkin bisa berguna untuk penelitian serta pemberitaan dan sejenisnya.

YouTube juga mengatakan, bahwa pihaknya perlu berhati-hati untuk menyeimbangkan penyebaran misinformasi yang berpotensi berbahaya, seraya memberikan ruang untuk diskusi dan edukasi perihal topik yang kontroversial dan sensitif.

Namun, hingga saat ini YouTube belum memberikan tentang keputusan apapun. Tapi, penting diketahui, misinformasi tentu menjadi sebuah masalah yang harus diatasi oleh platform ternama sekelas YouTube. (Ryn)

Baca Juga:

YouTube Siapkan Dana Segar Untuk Saingi TikTok

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan