YouTube Siapkan Dana Segar Untuk Saingi TikTok

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 16 Mei 2021
YouTube Siapkan Dana Segar Untuk Saingi TikTok

YouTube siapkan dana ratusan juta dollar untuk pengembangan Shorts (Foto: pixabay/tymonozymblewski)

Ukuran:
14
Audio:

YOUTUBE baru-baru ini dikabarkan sudah menyiapkan dana segar senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk pengguna Shorts. Sedikit informasi, Shorts merupakan sebuah aplikasi yang dihadirkan untuk menyaingi kepopuleran aplikasi video pendek, TikTok.

Baca Juga:

YouTube Umumkan Jumlah Tayangan Video yang Melanggar Aturan

Pada sebuah unggahan blognya, dikatakan dana tersebut merupakan langkah pertama dalam perjalan YouTube membangun model monetisasi jangka panjang untuk Shorts.

YouTube sudah siapkan dana untuk Shorts, agar bisa bersaing dengan aplikasi TikTok (foto: youtube)

Seperti yang dilansir dari laman CNBC, dana tersebut merupakan langkah YouTube untuk mencoba membangun sebuah basis pengguna serta kreator di Shorts untuk bersaing dengan aplikasi sejenisnya.

Sebagai perusahaan induk YouTube, Google mengumumkan bahwa Shorts telah berhasil meraih pendapatan sebesar US$6,5 miliar pemutaran setiap harinya secara global.

Shorts sudah diluncurkan secara resmi di Amerika Serikat pada awal Mei 2021, setelah menghadirkan versi beta di awal tahun. Terkait dana Rp1,4 triliun tersebut, YouTube akan mulai mendistribusikannya untuk para kreator mulai Juni dan akan berlangsung hingga tahun 2022 mendatang.

Untuk mendapatkan uang dari YouTube, para kreator dikabarkan harus bisa menciptakan sebuah konten yang unik dan digemari oleh komunitas pengguna YouTube.

Baca Juga:

YouTube Telah Keluarkan Lebih dari Rp422 Triliun untuk Kreator

eminta para kreator konten untuk berbagi masukan tentang performa dari Shorts(Foto: pixabay/stocksnap)

YouTube juga dikabarkan akan menjangkau ribuan kreator konten setiap bulan, dan menerima keterlibatan serta penayangan paling banyak. Serta meminta para kreator konten untuk berbagi masukan tentang performa dari Shorts.

Pada Januari 2021, menurut surat baru yang diterbitkan oleh CEO YouTube, Susan Wojcicki, perusahaan tersebut dikabarkan telah membayar lebih dari US$ 30 miliar atau sekitar Rp422 triliun kepada kreator, artis, dan organisasi media selama tiga tahun terakhir.

Dalam surat pertama Wojcicki kepada pembuat konten tahun 2021, CEO YouTube tersebut meluangkan waktu membahas pertumbuhan YouTube. Saluran yang baru bergabung dengan Program Mitra perusahaan, memungkinkan pembuat konten memperoleh pendapatan iklan, jumlahnya lebih dari dua kali lipat pada tahun 2020. (Ryn)

Baca Juga:

Rusia akan Larang Facebook, Twitter, dan YouTube

#TikTok #Media Sosial #YouTube
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Indonesia
Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia
Fitur ini dimanfaatkan oleh banyak kreator, termasuk para pelaku UMKM yang menggunakan Live Shopping untuk menjajakan produk mereka
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia
Indonesia
Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum
Live TikTok aksi kerusuhan dan penjarahan kini jadi sorotan. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, meminta masyarakat tak menormalisasikan tindakan melanggar hukum.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum
Bagikan