Waspadai Gangguan CVS akibat Terlalu Lama Menatap Layar
Senin, 17 Januari 2022 -
TUNTUTAN pekerjaan atau aktivitas belajar sehari-hari di masa pandemi COVID-19 membuat waktu menatap layar semakin bertambah. Di masa ini, berbagai hal beradaptasi dengan menjadi serbadaring.
Belum lagi bagi mereka yang gemar berselancar di media sosial, gim, atau sekadar mencari hiburan di internet melalui gadget, durasi menatap layar ponsel atau komputer semakin lama.
Baca Juga:

Sayangnya, rutinitas tersebut bisa mengakibatkan dampak yang buruk bagi kesehatan mata. Meningkatnya waktu paparan terhadap layar gadget bisa mengakibatkan computer vision syndrome (CVS) atau gangguan sindrom mata.
"Ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu di layar digital termasuk laptop, ponsel, tablet, e-reader, dan bahkan televisi, mata kita memiliki peningkatan waktu paparan yang tidak proporsional ke layar. Ini yang penuh dengan konsekuensi merugikan yang cukup besar," jelas Direktur di Vision Eye Center India Dr Tushar Grover, dikutip Indian Express.
Gejala dari sindrom mata, antara lain mata tegang, sakit kepala, penglihatan kabur atau penglihatan ganda, mata kering, hingga sakit leher serta bahu.
Menurut Grover, terkadang gangguan sindrom mata bahkan bisa menyebabkan gangguan pada pola tidur dan kesulitan untuk konsentrasi.
Grover menjelaskan menatap layar yang berlebihan bisa mengakibatkan gangguan sindrom mata sehingga menyebabkan gerakan mata dan pemfokusan memerlukan upaya tambahan dari otot mata serta sistem penglihatan.
"Ketika kita asyik dengan layar, kita cenderung lebih sedikit berkedip. Hal itu menyebabkan mata kering dengan konsekuensi terkait. Orang yang menyentuh 40 tahun khususnya, harus lebih banyak bekerja karena lensa alami mereka menjadi kurang fleksibel," jelas Grover.
Baca Juga:

Namun, gangguan sindrom mata tak hanya menyerang orang dengan mata normal, melainkan juga orang yang berkacamata. Bagi mereka yang telah memiliki gangguan mata, harus lebih berhati-hati ketika menatap layar.
Dr. Grover menjelaskan, penggunaan gawai terutama di rumah, kerap dikaitkan dengan postur tubuh yang tidak tepat dan pencahayaan rumah yang tidak tepat. Seperti halnya seseorang dipaksa untuk menundukkan kepalanya, yang bisa memperparah ketidaknyamanan mata dan mengakibatkan sakit punggung dan leher.
Untuk mencegah terjadinya gangguan sindrom mata, Grover memberikan sejumlah saran. Pertama, yakni mengurangi atau membatasi durasi menatap layar. Lalu yang kedua, tempatkan komputer atau gadget lain di ruangan yang cukup terang. Ketiga, perhatikan jarak gadget dan mata, tak boleh terlalu dekat maupun jauh.
Kemudian, usahakan juga menggunakan kacamata serta lensa yang bisa menyaring sinar biru, dan memberikan perlindungan UV. Selanjutnya, terapkan metode 20-20-20 yang berarti setiap 20 menit seseorang menatap layar, harus melihat sejauh 20 kaki setidaknya selama 20 detik. Cara tersebut akan memberi mata istirahat yang sangat dibutuhkan secara teratur. (Ryn)
Baca Juga: