Warga Rela Antre 1.300 Porsi Bubur Banjar di Masjid Darussalam Solo
Jumat, 24 Maret 2023 -
MerahPutih.com - Masjid Darussalam, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Solo kembali membagikan sebanyak 1.300 porsi bubur Samin, Kamis (23/3). Warga rela mengantre panjang untuk mendapatkan bubur samin yang hanya ada saat bulan suci Ramadan.
Pantauan MerahPutih.com, panitia Masjid Darussalam mulai memasak bubur samin sejak pagi pukul 10.30 WIB. Mereka mulai mengolah bahan seperti beras, daging sapi, loncang, dan wortel.
Baca Juga
Bahan-bahan itu diberikan rempah-rempah, antara lain sereh, jahe, jintan, minyak samin. Bubur diaduk tanpa henti setelah zuhur sampai ashar. Ada tujuh orang juru masak yang mengaduk bubur dalam dandang besar secara bergantian.
Ratusan warga mulai datang ke Masjid Darussalam dengan membawa piring, rantang, hingga mangkok pukul 14.30 WIB. Bubur samin mulai dibagikan pukul 15.35 WIB usai dinacakan doa.
"Kita bagikan 1.300 porsi bubur samin gratis tiap hari selama sebulan penuh bulan Ramadan 1444 H," kata Ketua Takmir Masjid Darussalam M. Rosyidi Muchdor, Kamis (23/3).

Dia memastikan semua bumbu rempah-rempah didatangkan dari Banjar, Kalimantan. Masyarakat umum yang ingin makan bubur samin silahkan datang dengan membawa wadah.
"Semua orang yang kepingin boleh mengambil, muslim, non muslim, orang yang tidak puasa juga boleh ambil," kata dia.
Baca Juga
Ia mengatakan tradisi berbuka bersama dengan menu bubur samin di Jayengan, Serengan, Solo, ini berawal dari kebiasaan para pendatang dari Kota Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan pada awal tahun 1900-an.
Di mana pada saat itu, para perantau dari Banjar mengadu nasib dengan berjualan batu permata Martapura di Kota Bengawan, Solo.

Seiring berjalannya waktu jumlah perantau bertambah banyak dan menetap di Solo serta membangun masjid.
"Setiap berbuka puasa perantauan Banjar memasak bubur samin. Bubur itu ternyata disukai warga Solo sampai akhirnya muncul tradisi membagikan bubur samin setiap Ramadan yang bertahan sampai sekarang," ucap dia.
Seorang warga Fatimah (60) mengaku tidak pernah absen mengantre bubur samin di Masjid Darussalam. Bubur samin ini menjadi hidangan wajib selama Ramadan di rumah bersama keluarga.
"Bubur samin ini rasanya beda dengan bubur pada umumnya. Bahanya banyak dibuat dari rempah-rempah. Jika dimakan rasanya hangat di tubuh," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga