Waktu Mandi untuk Lansia Maksimal 10 Menit

Jumat, 04 November 2022 - Andrew Francois

PAKAR dermatologi dan venerologi yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Hasanuddin, Makassar dr. Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV, menyarankan agar lansia mandi maksimal hingga 10 menit demi mencegah kulitnya menjadi kian kering.

"Itu juga enggak berendam, mandi biasa. Jangan sampai pruritus dan kulit kering menurunkan kualitas hidup usia lanjut," ungkap Amelia seperti dikutip Antara, Kamis (3/11).

Amelia mengatakan, lansia sebaiknya memilih air yang hangat dan sabun yang tidak bersifat iritatif karena akan menyebabkan kulit semakin kering. Sabun yang bersifat iritatif di antaranya mengandung antibakterial atau yang berfungsi untuk memutihkan kulit.

Lebih lanjut soal pemakaian sabun, ia menyarankan agar lansia menggunakan sabun yang wujudnya cair ketimbang batang. Salah satunya karena sabun batang berpotensi terkontaminasi bakteri akibat penggunaan bersama dengan anggota keluarga lainnya.

Baca juga:

Makanan untuk Meningkatkan Imunitas Lansia

Hindari menggunakan sabun batang. (Foto: Unsplash/Aurélia Dubois)

"pH untuk sabun batang lebih tinggi jadi bersifat alkali, itu yang bisa membuat kulit jadi lebih kering. Karena pH kulit sekitar 4,5-5,5, jadi sifatnya lebih ke asam," terangnya.

Amelia menyarankan agar lansia juga berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk masalah-masalah kulit kering nan dialami. Karena tidak semua sabun bisa digunakan dan tidak semua pelembap bisa digunakan untuk berbagai kasus. Paling tidak bisa memberikan kualitas hidup yang lebih baik untuk pasien. Paling tidak, tidak gatal, kulitnya lembap, lebih nyaman dengan menjalani hari-harinya," ujarnya.

Konsultasi ke dokter juga diperlukan apabila kulit kering belum juga sembuh dalam beberapa hari. Amelia mengatakan, ini mungkin bukan masalah kulit kering biasa melainkan ada penyebab lain yang harus segera diidentifikasi dan diobati.

Baca juga:

Studi: MSG Bisa Bantu Pemenuhan Gizi Lansia

Temui dokter bila masalah kulit tak kunjung terobati. (Foto: Unsplash/Online Marketing)

Amelia mencatat, kebanyakan pasien yang datang ke klinik tempatnya praktik datang dengan penyakit penyerta lain seperti gula tak terkontrol, hingga akhirnya kulitnya menjadi gatal. Pada kasus lain, gatal berpindah dari satu organ tubuh ke bagian lain, tidak ada lesi kulit dan hanya tampak kulit kering dan bersisik.

"Itu kondisi kulit kering dengan derajat ringan. Pengobatannya bisa mulai dengan sabun, pelembap yang tepat, kasih tambahan obat oles," jelasnya.

Ia menambahkan, terkait mandi, dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Yustin Sumito, SpKK menyarankan agar lansia menggunakan air suam-suam kuku dan membilas tubuh terakhir dengan air dingin.

"Jadi tidak terlalu kaget. Setelah itu langsung oleskan dengan pelembab. Itu akan sangat membantu (mencegah kulit semakin kering)," saran Amelia. (waf)

Baca juga:

Meski Aktivitas Fisik Terbatas, Lansia Harus Tetap Jaga Asupan Cairan dan Gizi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan