Wakil Wali Kota Bandung Akui Nggak Sanggup Nanggung Hidup Rakyat Jika Lockdown
Selasa, 29 Juni 2021 -
MerahPutih.com - Saran lockdown kembali mencuat menyusul tingginya kasus COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia sejak dua bulan terakhir. Pemkot Bandung pun menanggapi isu karantina wilayah ini.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, pihaknya tidak punya kemampuan untuk menanggung hajat hidup warga Bandung selama lockdown.
Baca Juga
Istri Wali Kota Bandung Beserta Anak dan Menantunya Positif COVID-19
“Lockdown secara regulasi menutup semua pergerakan masyarakat. Itu diaturannya berarti pemerintah harus siapkan kehidupan seluruh warganya, baik kaya maupun warga miskin,” kata Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Senin (28/6).
Artinya, jika penduduk Kota Bandung 2,5 juta jiwa, maka Pemkot Bandung harus menyediakan kehidupan bagi 2,5 juta jiwa tersebut.
“Itu juga mungkin buat kami di Kota Bandung ga punya cukup kemampuan untuk itu, dan kami tetap meyakini sebetulnya PPKM cukup efektif karena teman-teman di wilayah itu lebih tahu,” katanya.

Menurutnya, Pemkot Bandung sedang fokus melakukan pengawasan terhadap pemberlakuan PPKM Mikro atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
“Pengawasan terus kita tingkatkan. Kita minta sekarang jangan pemerintahnya saja,” katanya.
Selain itu, ia meminta masyarakat untuk terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan pencegahan corona. Tanpa dukungan dari pemerintah, pengendalian virus asal Tiongkok ini sulit dilakukan.
Peta COVID-19 Kota Bandung sendiri terus menanjak, total kasus terkonfirmasi sejak dimulainya pandemi sampai Minggu (27/6) mencapai 23.670 kasus, bertambah 311 daripada data sebelumnya. Menurut Yana, pada sebelum lebaran jumlah kasus Covid-19 jarang tembus 100 orang per harinya.
Kasus sembuh dari COVID-19 Kota Bandung total mencapai 20.946 orang. Tercatat jumlah konfirmasi aktif atau belum sembuh mencapai 2.304 orang. Sementara jumlah kematian total mencapai 420 orang, jumlah ini bertambah 4 orang daripada data sehari sebelumnya.
Belum lagi dengan kasus suspek yang mencapai 2.865 orang, dan kasus kontak erat mencapai 1.262 orang. Kasus-kasus COVID-19 tersebar di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga