Wagub Klaim Logistik Kebencanaan Jakarta Memadai
Kamis, 18 Februari 2021 -
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta menyebut ketersediaan logistik yang dimiliki BPBD masih mencukupi dalam penanganan kebencanaan di ibu kota.
Logistik yang dimaksud seperti pompa, parasut, perahu, serta keperluan pengungsi di antaranya selimut sampai tikar, minum air mineral, susu, dan pamper.
Namun demikian, BPBD menampung bantuan logistik dari masyarakat. Dengan kolaborasi, diharapkan masyarakat bisa bersatu dan penanganan dampak kebencanaan dapat ditangani secara lebih cepat dan optimal.
Baca Juga:
BPBD DKI Peringatkan Terjadi Hujan Sedang-Lebat di Lima Wilayah
"Tentu yang kami siapkan seperti ini akan lebih baik, kalau mendapat bantuan dukungan dari masyarakat. Jadi penting bagi kita menunjukkan kepedulian yang baik," jelas Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Tapi, kata Riza, yang lebih penting ialah membangun kesadaran, kerelaan, kesukarelaan, kepedulian masyarakat.
Sebab menurut dia, Jakarta adalah kota kolaborasi. "Mari kita bersinergi positif, berkolaborasi. Mari buktikan kita bisa bersatu, kompak, solid," ujarnya.

Selain kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah juga bekerja sama dengan 77 organisasi yang bersinergi dengan BPBD DKI untuk membentuk tim reaksi cepat. Tim tersebut bersama TNI dan Polri bekerja selama 24 jam dalam mengatasi masalah kebencanaan.
Sementara itu, turut disampaikan agar masyarakat tetap wasapada terhadap potensi banjir akibat cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi beberapa hari ke depan.
"Cuaca ini harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar. Kita tidak tahu datangnya hujan, rob, dan kiriman dari hulu, kita harus siap," ungkapnya.
Baca Juga:
Adapun sebanyak 18 masalah kebencanaan yang ditangani di BPBD DKI;
1. Kebakaran
2. Kriminalitas
3. Konflik sosial
4. KDRT
5. Banjir
6. Evakuasi mayat
7. Tanah longsor
8. Pohon tumbang
9. Gempa
10. Kedaruratan medis
11. Kecelakaan
12. Kemacetan
13. Hewan liar
14. Jalan tergenang
15. Penyelamatan korban
16. Kerusakan konstruksi
17. Angin puting beliung
18. Terorisme. (Asp)
Baca Juga: