Waduh, Kaspersky Pergoki Vaksin COVID-19 Dijual Bebas di Darknet

Selasa, 09 Maret 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

BARU-BARU ini Kaspersky memeriksa sejumlah pasar berbeda di Darknet. Dalam pemeriksaan tersebut, Kaspersky mendapati iklan untuk tiga merek vaksin COVID-19 yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.

Selain sejumlah merek vaksin tersebut, Kaspersky juga mendapati penjual yang mengiklankan vaksin COVID-19 yang belum terverifikasi.

Baca Juga:

Konyol, Dua Perempuan Muda Menyamar jadi Nenek agar dapat Vaksin COVID-19

"Kamu bisa menemukan apa saja di darknet, jadi tak mengherankan bila penjual di sana mencoba memanfaat proses vaksinasi yang tengah dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia," jelas Dmity Galov, pakar keamaan Kaspersky seperti yang dikutip dari laman Antara.

Banyak vaksin COVID-19 dijual secara bebas di darknet (foto: pixabay/wir_pix)

Galov menambahkan, bahwa selama setahun terakhir ada banyak penipuan yang mengekploitasi topik COVID-19, serta banyak diantara berhasil.

Kaspersky menjelaskan, bahwa mayoritas penjual berasal dari negara Prancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Harga vaksin per dosisnya sekitar US$250 hingga US$1.200, dengan rata-rata sekitar USD$500 atau sekitar Rp7,1.

Untuk memesan vaksin tersebut, komunikasi dilakukan lewat aplikasi perpesanan terenkripsi seperti halnya Wickr dan Telegram. Selain itu, pembayaran diminta berbentuk mata uang kripto seperti halnya bitcoin.

Baca Juga:

Kurangi Efek Samping Vaksin COVID-19, ini Caranya

Kebanyakan mayoritas penjual 'underground' tersebut telah melakukan sekitar 100-500 transaksi. Angka tersebut menunjukan bahwa mereka sudah menyelesaikan penjualan. Tapi, kejelasan barang itu masih belum diketahui efektivitasnya.

Menurut informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak dimungkinkan untuk mengetahui berapa banyak dari iklan itu yang merupakan dosis vaksin yang tepat, serta berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Waspada penipuan online dengan embel-embel vaksin (foto: pixabay/geralt)

Karena itu, agar kamu terhindar dari penipuan, ahli Kaspersky mengimbau publik agar tidak membeli produk seperti vaksin di Darknet. Bila melihat iklan yang berhubungan dengan COVID-19, perhatikan URL situs yang dikunjungi.

Bila hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau bila .com sudah diganti dengan .com.tk, atau yang serupa bisa dicurigai itu merupakan phisisng.

Selain itu perhatikan pula tata bahasa dan tata letak situs yang dikunjungi serta meail yang kamu terima. Bila tampak mencurigakan, jangan pernah untuk melanjutkan akses lebih jauh. (Ryn)

Baca Juga:

Vaksin Sinovac Dinilai Punya Tingkat Efikasi 65,3 Persen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan