Waduh, Kaspersky Pergoki Vaksin COVID-19 Dijual Bebas di Darknet


Vaksin COVID-19 dijual bebas di darknet (Foto: pixabay/alexandra_koch)
BARU-BARU ini Kaspersky memeriksa sejumlah pasar berbeda di Darknet. Dalam pemeriksaan tersebut, Kaspersky mendapati iklan untuk tiga merek vaksin COVID-19 yakni Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna.
Selain sejumlah merek vaksin tersebut, Kaspersky juga mendapati penjual yang mengiklankan vaksin COVID-19 yang belum terverifikasi.
Baca Juga:
Konyol, Dua Perempuan Muda Menyamar jadi Nenek agar dapat Vaksin COVID-19
"Kamu bisa menemukan apa saja di darknet, jadi tak mengherankan bila penjual di sana mencoba memanfaat proses vaksinasi yang tengah dilaksanakan hampir di seluruh penjuru dunia," jelas Dmity Galov, pakar keamaan Kaspersky seperti yang dikutip dari laman Antara.

Galov menambahkan, bahwa selama setahun terakhir ada banyak penipuan yang mengekploitasi topik COVID-19, serta banyak diantara berhasil.
Kaspersky menjelaskan, bahwa mayoritas penjual berasal dari negara Prancis, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Harga vaksin per dosisnya sekitar US$250 hingga US$1.200, dengan rata-rata sekitar USD$500 atau sekitar Rp7,1.
Untuk memesan vaksin tersebut, komunikasi dilakukan lewat aplikasi perpesanan terenkripsi seperti halnya Wickr dan Telegram. Selain itu, pembayaran diminta berbentuk mata uang kripto seperti halnya bitcoin.
Baca Juga:
Kebanyakan mayoritas penjual 'underground' tersebut telah melakukan sekitar 100-500 transaksi. Angka tersebut menunjukan bahwa mereka sudah menyelesaikan penjualan. Tapi, kejelasan barang itu masih belum diketahui efektivitasnya.
Menurut informasi yang tersedia untuk para ahli Kaspersky, tidak dimungkinkan untuk mengetahui berapa banyak dari iklan itu yang merupakan dosis vaksin yang tepat, serta berapa banyak iklan yang merupakan penipuan.

Karena itu, agar kamu terhindar dari penipuan, ahli Kaspersky mengimbau publik agar tidak membeli produk seperti vaksin di Darknet. Bila melihat iklan yang berhubungan dengan COVID-19, perhatikan URL situs yang dikunjungi.
Bila hanya satu huruf yang terlihat tidak pada tempatnya, atau bila .com sudah diganti dengan .com.tk, atau yang serupa bisa dicurigai itu merupakan phisisng.
Selain itu perhatikan pula tata bahasa dan tata letak situs yang dikunjungi serta meail yang kamu terima. Bila tampak mencurigakan, jangan pernah untuk melanjutkan akses lebih jauh. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
