Varian Corona Omicron Miliki 50 Mutasi, Apa Dampaknya Bagi Tubuh?

Minggu, 28 November 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Virus COVID-19 varian omicron ditemukan di sejumlah negara di benua Afrika. Bahkan, penularannya sudah mencapai Eropa dan Asia.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, varian omicron memiliki 50 mutasi, terdiri atas 30 mutasi di bagian spike atau mahkota virus.

Baca Juga

Menkes Klaim Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia

"Banyak mutasi-mutasi yang ada di varian Alpha, Beta, Delta, Gamma, yang buruk-buruk yang diidentifikasi," jelas dia dalam Konferensi Pers mengenai Respons Pemerintah dalam Menghadapi Varian Omicron, secara virtual, Minggu (28/11/).

Pertama, kelompok mutasi yang meningkatkan keparahan. Kedua, meningkatkan transmisi penularan. Ketiga, menurunkan antibodi atau efikasi vaksin.

"Untuk kelompok yang meningkatkan keparahan sampai sekarang belum ditemukan indikasi varian omicron ini meningkatkan keparahan," kata Budi.

Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (kanan atas) saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari aplikasi Zoom, Minggu (28/11/2021). ANTARA/Andi Firdaus
Tangkapan layar Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (kanan atas) saat menyampaikan keterangan pers yang diikuti dari aplikasi Zoom, Minggu (28/11/2021). ANTARA/Andi Firdaus

Beberapa mutasi varian Omicron, kata Budi, memiliki dampak seperti penurunan respons imun, meningkatkan transmisi penularan, dan menurunkan kemampuan antibodi.

Meski meningkatkan transmisi penularan dan menurunkan kemampuan netralisasi antibodi, Budi, mengatakan, tidak ada bukti dalam meningkatkan keparahan terutama pada individu yang telah divaksinasi.

Sebab, studi khusus varian Omicron masih berjalan hingga saat ini. Budi berharap masyarakat tidak termakan berita hoaks yang berasal dari orang-orang yang mendadak jadi ahli virologi.

Sedangkan varian Omicron disebut dapat meningkatkan transmisi penularan, kemungkinan besar seperti itu tapi hasil penelitiannya belum selesai.

"Sedang difinalisasi research-nya," tutup mantan Wamen BUMN ini. (Knu)

Baca Juga

Antisipasi Omicron, Luhut: Masa Karantina 7 Hari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan