UNIFIL Tetap di Lebanon Walau Pemimpin Hamas Dikabarkan Tewas

Jumat, 18 Oktober 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Pasukan sementara PBB di Lebanon selatan, UNIFIL, mengatakan akan mempertahankan posisinya meskipun militer Israel berulang kali menuntut agar pasukannya mengevakuasi daerah tersebut.

Penolakan terbaru ini terjadi sehari setelah Israel membunuh Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan di Gaza.

Andrea Tenenti dari juru bicara UNIFIL mengatakan keputusan bulat telah diambil untuk mempertahankan posisi misi tersebut oleh 50 negara yang berkontribusi terhadap pasukan berkekuatan 10.000 orang, serta Dewan Keamanan PBB. Lebih dari sepertiga pasukan UNIFIL berasal dari negara-negara Uni Eropa.

Tenenti mengatakan memburuknya keamanan dalam beberapa minggu terakhir akibat pertempuran antara Hizbullah dan pasukan Israel telah memaksa UNIFIL untuk menangguhkan sebagian besar patroli di dekat perbatasan Lebanon-Israel.

Baca juga:

Informasi dari Israel, Presiden AS Sebut Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Sesuai Uji DNA

"IDF telah berulang kali menargetkan posisi kami, membahayakan keselamatan pasukan kami, selain Hizbullah meluncurkan roket ke Israel dari dekat posisi kami, yang juga membahayakan pasukan penjaga perdamaian kami," kata Tenenti dalam jumpa pers PBB di Jenewa melalui video, Jumat (18/10), dikutip dari Euronews.

Awal bulan ini, UNIFIL mengatakan sebuah tank Israel menembaki markas besarnya di kota Naqoura, merobohkan sebuah menara observasi dan melukai dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia.

Sementara itu, Jerman mengatakan pada hari Kamis bahwa sebuah kapal angkatan laut Jerman yang dikerahkan sebagai bagian dari UNIFIL di lepas pantai Lebanon menembak jatuh sebuah pesawat nirawak yang tidak diketahui asalnya. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan