Ungkap Isu Kudeta Demokrat, AHY Diingatkan tidak Gegabah

Rabu, 03 Februari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ucapan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengaku tengah dikudeta dinilai bisa menjadi persoalan.

Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, tuduhan 'kudeta' yang lontarkan AHY bisa menimbulkan masalah baru bagi Demokrat.

Baca Juga

Jokowi Undang AHY ke Istana, Masalah Demokrat Selesai dengan Elegan

Karyono menilai tuduhan yang AHY alamatkan pada pihak Istana tak bisa dianggap remeh. Pihak Istana bisa saja melakukan upaya perlawanan balik yang bisa merugikan Demokrat itu sendiri.

"Jika tidak hati-hati justru membawa resiko buruk dan bisa berpotensi menjadi bumerang," kata Karyono kepada wartawan, Selasa (2/2).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: MP/Instagram.com/AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: MP/Instagram.com/AHY)

Sebagai Ketum partai yang tergolong muda, Karyono mengingatkan AHY untuk tidak gegabah dalam percaturan politik. Seorang pemimpin sebaiknya tidak tipis telinga dan tidak grusa grusu dalam berpikir dan bertindak.

"Sifat baper juga harus dibuang jauh-jauh karena ketiga sifat tersebut bisa menimbulkan dampak buruk terhadap organisasi," jelas Karyono.

Karyono menyarankan AHY bersikap bijak sebelum melontarkan curhatannya ke hadapan publik. AHY sepatutnya berpikir matang dan mengutamakan prinsip kehati-hatian untuk meminimalisasi resiko.

"Jika ada sinyalemen sebagaimana diungkapkan, semestinya disikapi secara bijak dan tabayyun sebelum menyampaikan ke publik secara terbuka," ujarnya.

Karyono mempertanyakan kadar tabayyun yang dilakukan AHY atas isu kudeta di tubuh Demokrat. Sebab, isu semacam ini tak bisa disikapi secara enteng jika benar terjadi.

"Apakah pernyataan AHY sudah melalui proses verifikasi sehingga informasi yang diterima bisa dipercaya atau tidak? ini yang belum terungkap ke publik," ucap Karyono.

Sebelumnya, AHY mengungkap terdapat pihak yang tengah mengancam Partai Demokrat saat ini.

Menurut dia, pihak tersebut adalah gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

Berdasarkan kesaksian dan testimoni dari pihaknya, dia menyebut jika gerakan tersebut melibatkan pejabat penting pemerintahan.

Bahkan, secara fungsional ada yang berada di lingkaran kekuasaan terdekat Presiden Jokowi. (Knu)

Baca Juga

Steril dari Isu Kudeta, DPD Demokrat Bengkulu Tegak Lurus dan Setia Kepada AHY

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan