Ukraina Bentuk Tentara Siber untuk Lawan Serangan Dunia Maya Rusia
Senin, 28 Februari 2022 -
PEMERINTAH Ukraina akan membentuk tentara information technology (IT) melindungi infrastruktur penting dan melakukan misi spionase serangan siber terhadap Rusia. Hal tersebut diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov di Twitter resminya.
"Kami membuat pasukan IT. Kami membutuhkan talenta digital. Akan ada tugas untuk semua orang. Kami terus berjuang di depan siber. Tugas pertama ada di saluran untuk spesialis siber," tulis Federov yang ditautkan ke saluran aplikasi pesan Telegram, Minggu (27/2).
Grup Telegram tersebut mencantumkan 31 laman milik bisnis besar Rusia dan organisasi-organisasi terkait Rusia, termasuk raksasa energi Gazprom (ELGZI.MM), produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil, tiga bank, dan beberapa situs pemerintah.
Bagi mereka yang secara teknis tidak cukup mahir untuk meluncurkan serangan siber, ada beberapa tugas yang bisa dilakukan seperti melaporkan kanal Youtube Rusa yang menyebarkan hoaks tentang perang di Ukraina. Kanal yang diincar termasuk Russia 24, TASS, dan RIA Novosti.
Baca juga:

Sebelumnya, pemerintah Rusia juga telah meminta pertolongan kepada para peretas atau hacker bawah tanah di forum-forum peretas. Permintaan itu disampaikan tepat setelah Rusia bergerak menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2).
"Komunitas siber Ukraina! Saatnya terlibat dalam pertahanan siber negara kita," tulis unggahan yang meminta para peretas dan pakar keamanan untuk mendaftarkan diri via Google Docs.
Yegor Aushev, salah satu pendiri perusahaan keamanan siber di Kiev mengatakan kepada Reuters, ia menulis unggahan itu atas permintaan pejabat senior Kementerian Pertahanan yang menghubunginya. Perusahaan yang ia kelola, Cyber Unit Technologies, diketahui pernah bekerja dengan pemerintah Ukraina dalam pertahanan infrastruktur penting.
Baca juga:

Satu orang lainnya yang terlibat dalam upaya ini mengonfirmasi bahwa permintaan itu datang dari Kementerian Pertahanan Ukraina. Di sisi lain, Aushev mengatakan menerima ratusan pendaftar dan tengah memeriksa latar belakang mereka untuk memastikan tidak ada agen intelijen Rusia yang ikut mendaftar.
Relawan akan dibagi menjadi unit siber pertahanan dan perlawanan. Unit pertahanan bertugas untuk mempertahankan infrastruktur seperti pembangkit listrik dan sistem perairan. Sedangkan unit perlawanan akan melakukan operasi spionase digital melawan invasi pasukan Rusia. (and)
Baca juga:
Pangeran William dan Kate Middleton Berpihak pada Masyarakat Ukraina