Transisi Energi, Pemerintah Bakal Tetapkan Pertalite Pengganti Premium

Rabu, 22 Desember 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Memasuki masa transisi energi, Pemerintah Indonesia mendorong penggunaan bensin RON 90 sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan bagi warga dan meninggalkan premium atau RON 88.

"Memasuki masa transisi di mana premium RON 88 akan digantikan dengan pertalite RON 90, sebelum akhirnya akan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu (22/12).

Baca Juga:

Ancam Mogok Kerja, DPR Ingatkan Pekerja Pertamina Tahan Diri

Soerja menginformasikan, premium RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja. Volume yang digunakan pun sangat kecil karena kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik menjadi salah satu penyebabnya.

Ia mengungkapkan pemerintah sedang menyusun peta jalan bahan bakar minyak ramah lingkungan di mana nantinya pertalite juga akan digantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik.

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana pertalite harus dry, harus shifting dari pertalite ke pertamax," ujarnya.

SPBU
SPBU. (Foto: Antara)

Pemerintah, kata ia, akan berusaha meredam gejolak yang timbul di masyarakat terkait proses shifting pertalite ke pertamax. Perubahan dari premium ke pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen.

"Adapun perubahan dari pertalite ke pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen," katanya.

Pemerintah menyiapkan volume BBM subsidi sebesar 15,58 juta kiloliter (KL) pada tahun depan. Rinciannya di dalam RAPBN 2022 adalah minyak tanah 480 ribu KL, dan 15,10 juta KL.

Kuota volume BBM bersubsidi pada tahun anggaran 2021 sebanyak 16,3 juta KL, yang terdiri dari 500 ribu KL minyak tanah dan 15,80 juta KL minyak solar.

Realisasi volume penjualan BBM bersubsidi sampai Juli 2021 tercatat 8,84 juta KL, dengan rincian 280 ribu KL minyak tanah dan 8,56 juta KL minyak solar. (Asp)

Baca Juga:

Respons Pertamina Pegawainya Bakal Mogok Kerja Selama 10 Hari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan