Dari Konsep Hak Milik hingga Setara, Transformasi Rumah Tangga dari Masa ke Masa
Jumat, 08 Maret 2019 -
PERAN perempuan di rumah tangga selalu mengalami perubahan. Setiap generasi, laki-laki dan perempuan memiliki konsep rumah tangga berbeda. Generasi milenial, generasi X, dan generasi baby boomers membuat kesepakatan berbeda dalam pembagian tugas di rumah tangga.
Setiap periode, posisi dan nilai tawar perempuan semakin kuat. Peranan mereka di masa kini pun lebih dinamis dan fleksibel. Berikut konsep rumah tangga dari masa ke masa menurut Sosiolog Keluarga, Putu Chandra:
1. Owner Property

Konsep rumah tangga owner property partner banyak diterapkan oleh generasi silent dan generasi baby boomers. Di konsep ini, kaum laki-laki bertindak sebagai owner (pemilik) dan perempuan sebagai property (properti). "Di masa ini, posisi perempuan masih lemah. Mereka tidak bisa bersuara banyak dan harus mengikuti keinginan laki-laki," jelas Putu.
2. Senior Junior Partner

Konsep ini banyak diterapkan oleh pasangan dari generasi X. Sesuai dengan namanya, konsep hubungan senior junior partner menempatkan laki-laki sebagai senior dan perempuan sebagai junior.
Di masa ini, perempuan bertugas di rumah namun mereka dilibatkan oleh kaum laki-laki dalam urusan yang lebih kompleks. "Relasi antara laki-laki dan perempuan hampir setara namun pengambilan keputusan masih di tangan laki-laki," ucap Putu.
3. Equal Partner

Konsep equal partner banyak disepakati oleh pasangan dari generasi milenial. Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan terasa semakin kuat. Di masa ini, baik laki-laki ataupun perempuan sama-sama bekerja.
Hal tersebut membuat posisi tawar menawar perempuan semakin kuat. "Bargaining position kedua belah pihak sama kuat. Implikasinya, peranan mereka bahu-membahu," tukasnya.(avia)