TPN Kritik Gibran Kerap Pancing Emosi Lawan saat Debat Cawapres
Senin, 22 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dan Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai menjaga marwah debat dengan menunjukkan keseriusan dalam bertanya.
Keduanya menjawab dan menjaga sikap saat proses debat cawapres berlangsung di Jakarta, Minggu (21/1) malam. Penilaian itu disampaikan oleh Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.
Baca Juga:
Prabowo Bangga Gibran Berhasil Tunjukkan Kemampuan saat Debat Cawapres
Di sisi lain, Hasto menyayangkan sikap Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang dinilainya tidak beretika dan kerap memancing emosi kedua lawan debatnya.
"Yang terlihat tadi malam di debat, Gibran kurang etika, gesture yang kurang pas dan berupaya memancing emosi," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (22/1) dikutip di Jakarta.
Hasto mengatakan, sebelum diubah oleh Mahkamah Konstitusi (MK), usia 40 tahun untuk capres dan cawapres diputuskan dengan mempertimbangkan kematangan emosi calon pemimpin nasional.
"Kita sayangkan kekhimatan dan keseriusan debat yang harusnya untuk menjelaskan visi misi dan gagasan besar malah dijadikan ajang gimmick sekadar menjatuhkan atau merendahkan calon lain," ujarnya.
Menurut politikus asal Yogyakarta ini, debat tidak hanya soal singkatan atau gimmick, tapi juga substansi. Apalagi, lanjut dia, apabila mengabaikan aturan main dalam debat.
Hasto juga menyayangkan sikap putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu yang selalu membawa-bawa nama tim sukses AMIN yakni Thomas Lembong.
"Mas Gibran seperti ada persoalan pribadi dengan Tom Lembong. Itu kurang etis," imbuh Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) ini.
Baca Juga:
Gibran Cecar Cak Imin dan Mahfud Md, Pengamat Menduga Sebagai Ajang Balas Dendam
Menurut Hasto, pernyataan-pernyataan Gibran dalam debat semalam cenderung membela korporasi Nikel ketimbang membela kepentingan rakyat.
"21 korban rakyat yang meninggal akibat ledakan furnace di industri Nikel sama sekali tidak mendapat perhatian dari Mas Gibran," ungkapnya.
"Publik akhirnya bereaksi negatif dan munculnya peristiwa ketika di Amerika, Presiden Jokowi malah meminta Tom Lembong untuk membantu Pak Jokowi di dalam menjawab pertanyaan," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto mengapresiasi penampilan Mahfud MD yang tidak terpancing oleh ejekan Gibran selama debat. Menurutnya, itu menunjukkan kedewasaan Mahfud.
"Perbincangan di sosial media saat debat dan usai debat memberikan sentimen positif terhadap Prof.Mahfud dan sebaliknya menunjukkan sentimen negatif atas penampilan Gibran," pungkasnya. (pon)
Baca Juga:
Perbedaan Sikap Gibran dengan Jokowi, PDIP Sebut Pengaruh Emosional Prabowo