Tiongkok Terserang Corona, Pasar Induk Kramat Jati yang Kena Getahnya

Senin, 03 Februari 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai mengalami kekurangan pasokan bawang putih impor, Senin (3/1). Hal itu menyusul wabah virus corona di negara pemasoknya, Tiongkok.

"Biasanya pasokan bawang putih mencapai 30-40 ton per hari untuk kebutuhan Jakarta. Saat ini hanya empat ton," ujar Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun di Jakarta.

>Baca Juga:

>Virus Corona Sudah di Singapura

Berkurangnya pasokan bawang putih dari Tiongkok ke Pasar Induk Kramat Jati terjadi secara berkala sejak beberapa hari terakhir. Awalnya, pasokan yang sampai di pasar induk seberat 16 ton. Namun hari ini tersisa empat ton.

"Bawang putih kita masih bergantung pada impor dari China. Isu di sana ada berkembang kendala corona, kemungkinan terjadi pembatasan impor dari China," beber dia.

Bawang putih membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. (foto: pixabay/stevepb)

Akibat situasi itu, harga komoditas bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati melonjak rata-rata Rp7.000 per kilogram.

Baca Juga:

Gara-Gara Virus Corona, Pabrik Tesla di Tiongkok Ditutup

Harga normalnya berkisar Rp28.000 per kilogram, sekarang naik jadi Rp35.000 per kilogram.

"Pasokan tidak seperti biasanya, cenderung sedikit itu yang menyebabkan kenaikan harga," ujarnya. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan