Gara-Gara Virus Corona, Pabrik Tesla di Tiongkok Ditutup


Tesla tunda produksi mobil di Tiongkok karena wabah corona (Foto: pixabay/jteder)
PEMERINTAH Tiongkok telah menginstruksikan penutupan pabrik baru Tesla di Shanghai. Hal itu dilakukan lantaran kekhawatiran akan virus corona. Akibatnya, produksi model 3 terbaru dari Tesla di perusahaan yang berada di Shanghai ditunda. Hal itu diumumkan oleh para eksekutif perusahaan..
Kepala Keuangan Tesla, Zach Kirkhorn menuturkan, jika produksi model 3 Tesla tersebut akan tertunda selama satu setengah minggu, dan penghentian itu bisa 'sedikit' berdampak pada profitabilitas perusahaan di kuartal pertama 2020.
Baca juga:
"Pada titik ini kami berharap penundaan satu hingga satu setengah minggu di Shanghai untuk membangun model 3, karena pemerintah setempat mengharuskan penutupan pabrik," ucap Zach, seperti yang dilansir dari laman The Verge.

Tesla sendiri merupakan salah satu dari beberapa perusahaan yang terpengaruh oleh instruksi pemerintah Tiongkok, yang mengharuskan fasilitas untuk tetap ditutup hingga 9 Februari 2020 mendatang.
Tesla mulai mengirimkan mobil pertama yang diproduksi di pabriknya di Shangai pada akhir tahun 2019. Pengiriman itu menandai tonggak penting bagi Tesla, yang berharap untuk mendapat pijakan di Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar dunia untuk kendaraan listrik.
Baca Juga:
Sederet Produsen Ponsel asal Tiongkok Gotong-Royong Lawan Virus Corona
Dengan memiliki pabrik lokal di Tiongkok, tentunya mempercepat pengiriman dan bisa melindungi perusahaan dari perang dagang yang tengah berlangsung antara AS dan Tiongkok. Pabrik Tesla yang bernama Shanghai Gigafactory sendiri merupakan pabrik mobil asing sepenuhnya yang pertama di Tiongkok.
Namun virus corona telah membuat rencana Tesla tertunda. Hal itu lantara virus baru yang muncul di Wuhan pada awal Desember, telah menginfeksi ratusan orang di hampir belasan negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, bahwa terlalu dini untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat secara global, kendati wabah berbahaya itu merupakan keadaan darurat utama di Tiongkok.
Pemerintah mengatakan semua perusahaan di kota itu tak diizinkan untuk melanjutkan operasi hingga pekan depan.
Sementara itu, Tesla sendiri tak mengharapkan terlalu banyak keuntungan secara finansial, karena model 3 yang diproduksi hanya mewakili sebagian kecil dari keuntungan triwulanan perusahaan.
Dalam hal ini Tesla bukan satu-satunya perusahaan yang terganggu oleh wabah virus corona. Perusahaan Google mengungkapkan jika hari ini untuk sementara waktu menutup semua kantornya di Tiongkok karena virus corona. Sementara Apple dan Facebook juga membatasi perjalanan karyawannya minggu ini ke Tiongkok. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Elon Musk Tegaskan tak Ada Merger antara xAI dan Tesla, tapi Minta Investor Voting Potensi Investasi

Ketika Raja K-Pop Bertemu Raja Teknologi, G-Dragon Promosikan Tesla CyberTruck Elon Musk

Elon Musk Mundur Dari Pemerintahan Trump Setelah Pecat Jutaan Pegawai, Ini Alasannya

Tesla Cybertruck Kena Masalah Lagi, Trim Kendaraan Copot

Bisnis Elon Musk Hadapi Masa Sulit, Donald Trump Janji akan Beli Tesla

Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Kesal Sama Elon Musk, Sheryl Crow Jual Teslanya, Donasikan Semua Penjualannya ke NPR

Apa Itu DeepSeek AI? Pesaing Terberat ChatGPT yang Mengubah Dunia Artificial intelligence

Angka Penjualan Tesla Menurun di 2024, Persaingan Meningkat Permintaan Berkurang
