Tiongkok Latihan Tempur, Indonesia Harus Perkuat Pertahanan di Laut China Selatan

Jumat, 29 Januari 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Pemerintah Indonesia perlu mengambil peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan (LCS). Selain itu negara yang tergabung dalam ASEAN perlu segera melakukan konsolidasi agar tidak terjadi perpecahan di kawasan tersebut.

"Namun di saat yang sama, keamanan batas-batas laut NKRI harus diperkuat, khususnya di Perairan Natuna," kata Azis Syamsuddin di Jakarta, Jumat (29/1).

Baca Juga:

Indonesia Ajak ASEAN Patroli Bersama di Laut China Selatan, Ini Komentar Beijing

Azis menyoroti meningkatnya ketegangan militer di kawasan perairan LCS dengan adanya latihan tempur pasukan Tiongkok atau China di selat Taiwan serta dekat perairan Vietnam.

Selain itu Kapal Induk Amerika Serikat (AS) USS Theodore Rosevelt juga merapat di perairan tersebut, dan pemerintahan Joe Biden pun menolak tegas klaim sepihak "nine-dash line" oleh China.

Azis mendorong Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menjaga kepentingan Indonesia dan ASEAN.

"Kita selalu kedepankan politik bebas aktif, jaga kepentingan Indonesia dan jaga kepentingan ASEAN sebagaimana kita menjaga kepentingan NKRI. Semua negara adalah sahabat kita, termasuk China dan Amerika Serikat," ujarnya.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin. (Foto: Antara)
Wakil Ketua DPR Azis Syamsudin. (Foto: Antara)

Kemlu dan Kemhan, tegas Azis, agar proaktif dalam mengedepankan dialog diplomasi serta juga tegas dalam menjaga stabilitas keamanan melalui berbagai instrumen yang ada, baik secara individu negara maupun kolektif.

Situasi di Laut China Selatan dinilainya, sudah sangat serius. Sehingga komitmen harus bisa dibuktikan dengan implementasi sikap di perairan LCS. Karena itu menurut Azis, menjaga norma-norma hukum internasional, saling menghormati kebebasan navigasi adalah langkah mutlak yang harus dilakukan.

"Negosiasi apapun bisa terjalin jika para pihak mewujudkan komitmen. Kita harus mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, ini tantangan nyata masa kini," katanya. (Pon)

Baca Juga:

Tiongkok, Amerika dan Negara Lain Berseteru di Laut China Selatan, Indonesia Diminta Siaga

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan