Headline

Indonesia Ajak ASEAN Patroli Bersama di Laut China Selatan, Ini Komentar Beijing

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 18 Maret 2018
Indonesia Ajak ASEAN Patroli Bersama di Laut China Selatan, Ini Komentar Beijing

Foto ilustrasi (Foto BBC)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Kemelut Laut China Selatan antara sejumlah negara ASEAN dengan Tiongkok masih belum mendapatkan titik temu. Klaim batas wilayah menjadi pemicu ketegangan antara Tiongkok dengan negara-negara anggota ASEAN.

Di tengah kebuntuan itu, Indonesia berinisiatif mengajak negara-negara ASEAN melakukan patroli bersama di wilayah sengketa Laut China Selatan.

Menanggapi ajakan Indonesia tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan akan meminta penjelasan resmi.

"Saya belum tahu informasi seperti itu yang dikeluarkan secara resmi dari pihak Indonesia. Tapi usaha bersama Tiongkok dan negara-negara ASEAN telah menjadikan situasi Laut China Selatan makin stabil dan membaik," kata juru bicara Kemenlu Tiongkok, Lu Kang, di Beijing.

Menurut Lu Kang, Tiongkok dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN itu telah bekerja sama menerapkan deklarasi tata perilaku (DOC) yang mewadahi semua pihak bersengketa untuk berkomunikasi dan bertukar pandangan mengenai LCS.

ASEAN dan Tiongkok, lanjut Lu Kang sebagaimana dilansir Antara dari Xinhua, saat ini juga sedang memulai konsultasi mengenai aturan tata perilaku (COC) di perairan sengketa yang bernilai ekonomi tinggi, baik sebagai lalu lintas utama perniagaan maupun sumber daya alam yang melimpah, itu.

"Dengan adanya upaya Tiongkok dan ASEAN berkomitmen menjaga perdamaian, stabilitas pembangunan, dan kemakmuran kawasan, kami berharap dukungan dari semua negara non-kawasan," ujarnya sebagaimana dikutip laman resmi Kemenlu Tiongkok Sabtu (17/3).

Sejumlah media di Indonesia memberitakan , Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat (16/3), melobi negara-negara ASEAN lainnya untuk melakukan patroli bersama di Laut China Selatan.

Tiongkok dianggap telah menguasai 90 persen wilayah perairan Laut China Selatan yang disengketakan beberapa pihak antara lain Filipina, Brunei, Malaysia, Vietnam, Taiwan, dan Tiongkok sendiri.

Indonesia memang tidak termasuk negara yang terlibat sengketa, namun faktanya Indonesia pernah berselisih paham dengan Tiongkok terkait hak penangkapan ikan di perairan sekitar Pulau Natuna yang menghadirkan militer kedua negara itu.(*)

#Laut China Selatan #Perairan Natuna #ASEAN #Tiongkok
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Dunia
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kapal-kapal China kerap berpatroli dan terkadang bersitegang dengan kapal Filipina di dekat beting yang disengketakan di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia dikabarkan bakal bangkrut pada 2030, karena utang yang semakin menumpuk. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Utang Makin Banyak, ASEAN Sebut Indonesia Bangkrut pada 2030
Indonesia
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia perlu memperkuat ASEAN dan diplomasi maritim di tengah rivalitas Indo-Pasifik. Hal itu dibahas dalam Forum Kajian Publik yang digelar Kementerian Polhukam bersama Universitas Pertahanan RI.
Soffi Amira - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
ASEAN INGATKAN RI BISA RUNTUH 2023 AKIBAT UTANG MEMBENGKAK NASIB BISA SERUPA SRI LANKA!
Wisnu Cipto - Selasa, 12 Agustus 2025
[HOAKS atau FAKTA]: ASEAN Ramal Indonesia Bubar Tahun 2030
Indonesia
Gubernur Pramono Kunker 3 Hari ke Malaysia, Jadi Pembicara Acara ASEAN
Pramono dijadwalkan menjadi pembicara di acara ASEAN Sustainable Urbanization Forum (ASUF), the Meeting of Governors and Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC), dan ASEAN Governors and Mayors Forum (AGMF).
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Gubernur Pramono Kunker 3 Hari ke Malaysia, Jadi Pembicara Acara ASEAN
Dunia
Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan
Kesepakatan gencatan senjata itu diteken di hadapan pengamat tingkat tinggi dari Malaysia, AS, dan China.
Wisnu Cipto - Jumat, 08 Agustus 2025
Thailand-Kamboja Teken Gencatan Senjata, Semua Tahanan dan Prajurit Gugur Dipulangkan
Dunia
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Aung San Suu Kyi masih berstatus sebagai tahanan politik hingga saat ini
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Indonesia
DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional
Kedua negara sebagai jangkar stabilitas di kawasan ASEAN dan dunia internasional.
Wisnu Cipto - Rabu, 30 Juli 2025
DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional
Indonesia
Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia
Sekolah alternatif itu bisa dimanfaatkan untuk anak-anak dari pekerja migran Indonesia.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia
Dunia
Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Turun Tangan Cari Solusi Damai Konflik Thailand-Kamboja
Prabowo menekankan negara-negara ASEAN akan turut membantu penyelesaian damai terhadap konflik antar negara yang belakangan ini terjadi dengan negosiasi dan musyawarah.
Wisnu Cipto - Selasa, 29 Juli 2025
Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Turun Tangan Cari Solusi Damai Konflik Thailand-Kamboja
Bagikan