Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia Bantu Wujudkan Mimpi Anak-Anak Pesisir Bekasi
Selasa, 08 November 2022 -
ANAK-anak di Kampung Beting Jaya di Bekasi, Jawa Barat, punya tantangan belajar berbeda dari anak lainnya di banyak tempat. Kampung ini termasuk daerah rawan banjir rob.
Sekolah mereka, MIS Mansya'ul Huda Muara Gembong, kerap kali dilanda banjir. Kegiatan belajar-mengajar pun terganggu. Beberapa siswa putus sekolah karena terpaksa ikut membantu orangtuanya bekerja sebagai nelayan.
Meski begitu, anak-anak di Kampung Beting Jaya memiliki tekad kuat untuk meraih cita-citanya. "Cita-Cita saya ingin jadi nelayan kak,” kata Ali pelajar kelas 3 sekolah dasar kepada Merahputih.com. Bukan hanya Ali, banyak temannya juga bercita-cita serupa. Tapi gangguan alam memupus cita-cita mereka.
Mengetahui keadaan ini, Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Program Tutor Sebaya Baca-Tulis-Hitung (Calistung) kepada anak-anak Kampung Beting Jaya, 27-29 Oktober 2022.
Baca juga:
72 Tahun yang Lalu Universitas Indonesia Memulai Perkuliahannya

"Sangat disayangkan ternyata gangguan ini menghapus mimpi mereka untuk belajar, padahal dengan dibantu pendidikan tinggi, mungkin di masa depan mereka akan menjadi nelayan yang bukan hanya menangkap ikan dan menjualnya, namun juga dapat berdampak baik bagi lingkungan dan masyarakat sekitar melalui inovasi dan karya mereka sebagai pelajar," kata Raisye Soleh Haghia, dosen Universitas Indonesia yang menjadi pembimbing kegiatan ini, kepada Merahputih.com.
Mengusung sustainable development goals yang berfokus pada nilai pendidikan bermutu untuk daerah pesisir, Program Tutor Sebaya Baca-Tulis-Hitung (Calistung) di MIS bertujuan meningkatkan calistung di sekolah MIS Mansya’ul Huda yang terletak di Kampung Beting Jaya RT 03/RW 02, Kelurahan Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.
Program ini terdiri atas dua program. Pertama, program pendidikan kepada calon tutor bagi para murid kelas 4 dan 5 SD yang terpilih. Kedua, program pendidikan baca-tulis-hitung untuk murid kelas 1 sampai kelas 3 SD.
Program ini meliputi pengukuran kemampuan awal peserta dan post-test untuk mengukur sejauh mana program ini diwujudkan. Tak hanya calistung, program ini juga mengangkat isu lingkungan tempat tinggal, pelatihan kreativitas guna mengusung semangat belajar peserta didik.
Melalui hasil tes evaluasi akhir, terlihat kenaikan angka pemahaman terhadap literasi, kemampuan menghitung, dan melahirkan tutor sebaya yang siap melanjutkan tujuan program, yakni sebagai teman belajar kawannya yang sebaya.
Baca juga:
Pengmas FIB UI Gagas Wisata Ramah Lingkungan di Depok Menggunakan Sepeda

Tim Pengabdian Masyarakat UI yang dipimpin oleh Regita Hakim beroleh sambutan hangat dari peserta didik dan masyarakat sekitar.
“Saya senang dengan kedatangan teman-teman UI ke sini, karena dengan kedatangan kalian saya lihat anak-anak menjadi lebih semangat untuk menjadi seperti kakak-kakaknya yang menempuh pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi,” kata Ahmad kepada Merahputih.com (29/10).
Capaian program ini tak lepas dari kerja bersama Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia, dosen pembimbing Raisye Sholeh Haghia, kepala sekolah, dan orang tempatan.
"Semoga lebih jauh kegiatan ini dapat menjadi penyemangat pembaca dalam turut meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia," sebut Raisye. (dru)
Baca juga:
Universitas Brawijaya Dukung Pembentukan Ekosistem Pertanian untuk Anak Muda