Sekjen Kemendes Singgung Minimnya Dana Pendidikan di Wilayah 3T


Ilustrasi pelajar. (Foto LOMBOKita
MERAHPUTIH.COM -- SEKJEN Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid mengungkapkan menyedihkannya pendidikan di wilayah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T). Hal itu disebabkan buruknya infrastruktur pendidikan di wilayah 3T.
Pernyataan tersebut disampaikan Taufik ketika rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/5).Taufik menyinggung penyebab utama masalah ini ialah lemahnya alokasi dana desa bagi sektor pendidikan sebab distribusi dana desa sangat variatif.
“Besaran dana desa ditentukan jumlah penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan, serta tingkat kesulitan geografis,” kata Taufik dalam rapat itu.
Ia menyebut dana desa yang diperoleh oleh tiap desa berada di rentang Rp 250 juta sampai Rp 2 miliar. Namun sayangnya, sebagian besar anggaran itu justru diperuntukkan pada bidang ketahanan pangan dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Akibatnya, alokasi dana bidang pendidikan jadi terbatas.
Baca juga:
KPU Akui Kekurangan Personel Distribusikan Logistik Pemilu ke Wilayah 3T
“Struktur anggaran desa yang kecil, ditambah banyaknya program prioritas lain membuat alokasi untuk pendidikan di desa sangat terbatas,” ucapnya
Oleh karena itu, Taufik mendorong DPR mempertimbangkan penambahan jatah anggaran dana desa. Ia meyakini peningkatan anggaran itu bakal membuka ruang dalan pembangunan infrastruktur pendidikan di wilayah 3T. “Kami ingin mendorong agar wilayah 3T dan desa-desa tertinggal bisa dimaksimalkan pemberantasan kemiskinannya dan peningkatan kualitas sumber daya manusianya,” tuturnya.
Taufik menyatakan pembangunan mesti bergerak dari infrastruktur dasar seperti gedung sekolah, kemudian pendidikan anak usia dini (PAUD) wajib mendapat atensi.
“Kami ingin mulai membangun dari PAUD, lalu kebutuhan pendidikan anak-anak lainnya di desa,” pungkas Taufik.(Pon)
Baca juga:
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Pramono Berikan Bantuan Pemutihan Ijazah kepada 1.897 Peserta Didik Senilai Rp 7,6 Miliar

Komisi X DPR: Pidato Presiden Peta Jalan Konkret Memajukan Pendidikan Indonesia

5 Janji Presiden Prabowo untuk Pendidikan Indonesia, dari Sekolah Rakyat hingga Beasiswa Kedokteran
