Tetap Waras Bagi Jurnalis: Kelola Youtube Hingga Bisnis Herbal
Rabu, 07 Oktober 2020 -
Merahputih.com - Tetap waras selama Pandemi COVID-19 merupakan suatu keharusan bagi kita agar tetap bisa bertahan hidup. Salah satunya bagi jurnalis yang ikut terdampak selama pandemi ini. Lantas, bagaimana tips bagi jurnalis agar tetap waras selama pandemi yang sudah berjalan enam bulan lebih ini ?
Rani Stones Sanjaya, jurnalis kawakan di salah satu TV swasta menuturkan, agar tetap waras selama pandemi COVID- 19 adalah dengan membuang jauh-jauh perasaan paranoid.
''Gak boleh paranoid sama COVID-19. Harus percaya kita tetap sehat dan produktif sehingga meningkatkan imunitas," kata Rani kepada Merahputih.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).
Baca Juga
Tips berikutnya adalah menempatkan posisi diri sebagai seorang pejuang yang tak kenal menyerah. Ia berpendapat, pandemi COVID-19 ini jadi momentum menguji kekuatan dan daya tahan jurnalis dalam bekerja terutama mendapatkan informasi.
"Kita mesti tetap kreatif dan mencari cara baru untuk mendapatkan informasi," ungkap pemilik channel Youtube BR Channel ini.
Tak hanya itu, seorang Jurnalis mesti tetap menjalani hidup dengan enjoy dan tak menjadikan pandemi sebagai beban yang menakutkan. "Jurnalis harus yakin bisa tetap bertahan hidup selama pandemi ini. Caranya gimana, ya dengan terus belajar hal baru dan mencari celah yang belum banyak digarap orang," tutur Rani.
Tak hanya itu, Rani juga mengisi waktu luangnya agar tetap waras seperti mengelola konten Youtube 'BR Channel'. "Mengelola konten youtube dengan memberi informasi menarik jadi cara saya mengelola perasaan agar tetap waras," kata Rani.

Dalam sepekan, ia bisa dua kali menghasilkan konten Yotube yang menarik. Terutama soal kehidupan dunia kriminal yang kerap ia liput.
"Seperti cerita saat Polisi melakukan penangkapan pelaku kejahatan. Disela liputan, saya kelola konten agar menarik. Untungnya penontonnya cukup banyak dan respon menarik," jelas Rani.
Namun, Rani berpesan, bagi para jurnalis agar tak merasa dirinya kebal COVID. "Jauhi ruang tertutup agar dan tetap patuhi protokol kesehatan," pesan Rani.
Sama halnya dengan Rani, Komarudin Bagja Arjawinangun, jurnalis dari salah satu media online ini mengelola perasaan agar tetap waras saat pandemi dengan tetap produktif mengembangkan usaha obat-obatan herbal.
Nama produknya adalah Mponix yang berarti empon-empon mix. Produknya dalam bentuk bubuk ditaruh toples kecil. Kemasan botol yang disegel.
Mponix merupakan jamu tradisional yang terdiri dari rempah rempah seperti jahe temulawak kunyit dan lainnya. "Berkhaisat untuk meningkatkan dayan tahan tubuh," jelas Bagja ditemui Merahputih.com.
Konsumsinya cukup diseduh 10 sampai 20 cc ada yang disaring dulu baru diseduh. Mirip seperti menyeduh kopi instan. "Manfaat bisa meningkatkan daya tangan tubuh, mengusir masuk angin, mengobati batu pilek," ungkap dia.
Bagja yang juga seorang wartawan ini mengaku menekuni penjualan ini sejak Februari 2020 lalu tepatnya saat awal-awal pandemi COVID. Bagja mengaku ingin membantu orang agar sehat.
"Karena bangsa kita punya segala macam sumber daya alam untuk dijadikan obat. Minuman ini bukan untuk menyembuhkan COVID tapi untuk menyehatkan orang," terang Bagja yang juga Ketua Jurnalis Jakarta Pusat ini.
BACA JUGA:
Yuk Sembuh dari Ketergantungan Media Sosial Biar 'Sane'
Metode penjualannya yaitu melalui Instagram @Griya_Alamia lalu di Tokopedia dan Whatsaap. "Peminat cukup banyak, berdasarkan pesanan 10 pesana sehari. Dibuatnya ketika ada orang mesen kami bikin," ungkap Sarjana S1 Ilmu Komunikasi ini.
Bagja mengaku bekerja memproduksi ini berdua sama sang istri, Rina Yuliana. "Kami melihat pandemi COVID, konsultasi sama temen lain bikin resep sederhana. Belum banyak orang yang menggunakan barang serupa. Barang mudah dicari dan saya tertarik membuat barang seperti itu," terang Bagja.
Bagja yang juga ayah seorang putri ini mengakui, pendapatannya kini cukup tinggi. Mengingat banyak masyarakat yang menginginkan minuman berkhasiat.
"Permintaan tinggi saat Ramadhan. Mereka minum saat sahur jadi gak lemes," imbuh pria yang merupakan warga Bekasi ini.
Hal yang sama juga dilakukan Willibrodus Kau Sunni, wartawan media online ini juga memberi tips tetap waras selama pandemi. Selain menikmati kesehariannya sebagai wartawan, Willi juga mengelola usaha bisnis kopi asal Bejawa bersama temannya.
Willi menuturkan, ia sebagai distributor pengiriman kopi dari Nusa Tenggara Timur itu. Pasalnya, kini banyak masyarakat yang menyukai kopi murni. "Saya manfaatkan jaringan jurnalis saya. Dengan memberikan kopi untuk teman-teman sesama wartawan," ungkap Willi.
Tak jarang, ia juga kerap menjual kopi itu kepada rekan narasumber yang kebanyakan pejabat. Harganya dijual Rp 50 ribu per kopi. "Respon mereka cukup baik," jelas pria asal Timor, NTT ini.
Baca juga:
Willi yakin, dengan sambil liputan dan berbisnis selama pandemi, dirinya tetap waras. "Saya bisa belajar hal baru. Tak hanya soal bagaimana mencari berita saja. Tapi belajar bagaimana kita berbisnis dan membangun jaringan," imbuh pria berusia 30 tahun ini.
Sepanjang Oktober 2020, merahputih.com berinisiasi mencanangkan kampanye Satgas Waras. Kunci penting di tengah kondisi sulit sekarang ini ada di masing-masing orang. Bila setiap orang mampu menjaga dua hal; kesehatan dan kewarasan, maka langkah pemulihan pada segala bidang akan berjalan maksimal. (Knu)