Teror Terminal Kampung Melayu Berkarakter Serangan ISIS
Jumat, 26 Mei 2017 -
Mabes Polri menyatakan tiga orang yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri, Kamis (25/5) kemarin, masih jaringan dari pelaku bom panci di Cicendo, Bandung, akhir tahun 2016.
"Tiga orang ini merupakan satu sel (jaringan) dengan sel-sel yang ada terkait Cicendo," ujar Kabagpenum Divhumas Polri Kombes (Pol) Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jumat (26/5).
Saat ini, Densus masih memetakan jaringan lain yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ketiganya diduga merupakan sel-sel baru yang terbentuk dari rekrutan simpatisan-simpatisan sel lama.
"Mereka orang-orang yang ingin perjuangkan ideologi dengan cara kekerasan, menebar rasa takut," ucap Martinus.
Martinus mengatakan, pola serangan yang digunakan oleh para jaringan teroris belakangan ini memang ciri khas dari kelompok ISIS.
Kelompok ISIS, terutama jaringannya di Indonesia kerap menggunakan bom panci yang dimasukkan benda-benda tajam seperti paku, gotri dan mur untuk memambah daya mematikan dari bom yanh dibuatnya.
"Indikasi tersebut bahwa ini adalah kelompok jaringan di Indonesia sehingga dengan mudah dapat pahami ini adalah karakter ISIS. Itu memang sudah tahu mereka yang melakukan," jelas Martinus.
Densus juga masih mendalami adanya peran Maman Abdurahman atas serangkaian ledakan bom yang terjadi akhir-akhir ini.
"Apa ini sudah dibaiat, masih didalami. Karena sel itu memiliki lone wolf, bergerak sendiri-sendiri," tukas Martinus. (Ayp)
Baca juga berita terkait serangan teror di Terminal Kampung Melayu lainnya: Densus Tangkap Tiga Orang Terkait Bom Kampung Melayu