Terancam Tutup, Tanah Tingal Terjepit Kesulitan Ekonomi
Minggu, 03 Januari 2016 -
MerahPutih Wisata - Taman wisata alam Tanah Tingal menjadi sarana hiburan warga DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya untuk mengusir kepenatan. Beragam fasilitas tersedia seperti arena bermain anak, kolam renang, fasilitas outbound, dan restoran serta lingkungan asri dipenuhi pepohonan dan aneka burung-burung yang terbang bebas.
Berdiri sejak 30 tahun lalu, pemiliknya adalah Boediardjo, mantan Menteri Penerangan pada tahun 1968 - 1973 dan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja dan Spanyol.
Kepala Administrasi dan Informasi Tanah Tingal, Lilis mengatakan Tanah Tingal menyediakan sarana belajar dengan menggunakan alam sebagai media, beragam koleksi tanaman anggrek, dan dilengkapi fasilitas outbound.
Sayangnya, tanaman anggrek sudah dipindahkan ke lokasi lain. "Dulu ada sawah untuk pendidikan bercocok tanam, sekarang sudah ditiadakan," jelas Kepala Administrasi dan Informasi Tanah Tingal, Lilis, kepada Merahputih.com, Sabtu (2/1). Restoran yang disediakan pengelola juga sudah tutup, hanya ada tumpukan kursi dan meja kosong.
Lilis mengatakan dari 50 karyawan kini hanya tersisa 15 orang di Tanah Tingal. Pihak manajemen terpaksa memberhentikan sebagian karyawan karena biaya operasional yang terus membengkak.
"Biaya pengeluaran untuk maintenance Tanah Tingal tak sebanding dengan pemasukan, sehingga ada pengurangan karyawan," ujar Lilis.
Saat masa jaya, kata Lilis, kala musim liburan seperti sekarang jumlah pengunjung bisa mencapai 1.000 orang. Biasanya, anak-anak sekolah dan pekerja kantoran yang melakukan outbound dipungut biaya Rp150.000 per kepala.
Namun, pantauan merahputih.com, beberapa gedung berbahan dasar kayu mulai rapuh dan tak terurus. Danau buatan sebagai sumber serapan air hujan mulai kotor dan dijadikan lokasi pemancingan oleh warga. Sayang sekali jika lahan hijau yang dilengkapi danau sebagai resapan raksasa dan paru-paru kota ini akhirnya harus tutup karena ketiadaan biaya. (Fdi)
BACA JUGA: