Terancam Tutup, Tanah Tingal Terjepit Kesulitan Ekonomi


Kolam renang di objek wisata berkonsep edukasi lingkungan, Tanah Tingal, di Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (2/1). (MerahPutih/Fadly)
MerahPutih Wisata - Taman wisata alam Tanah Tingal menjadi sarana hiburan warga DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya untuk mengusir kepenatan. Beragam fasilitas tersedia seperti arena bermain anak, kolam renang, fasilitas outbound, dan restoran serta lingkungan asri dipenuhi pepohonan dan aneka burung-burung yang terbang bebas.
Berdiri sejak 30 tahun lalu, pemiliknya adalah Boediardjo, mantan Menteri Penerangan pada tahun 1968 - 1973 dan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja dan Spanyol.
Kepala Administrasi dan Informasi Tanah Tingal, Lilis mengatakan Tanah Tingal menyediakan sarana belajar dengan menggunakan alam sebagai media, beragam koleksi tanaman anggrek, dan dilengkapi fasilitas outbound.
Sayangnya, tanaman anggrek sudah dipindahkan ke lokasi lain. "Dulu ada sawah untuk pendidikan bercocok tanam, sekarang sudah ditiadakan," jelas Kepala Administrasi dan Informasi Tanah Tingal, Lilis, kepada Merahputih.com, Sabtu (2/1). Restoran yang disediakan pengelola juga sudah tutup, hanya ada tumpukan kursi dan meja kosong.
Lilis mengatakan dari 50 karyawan kini hanya tersisa 15 orang di Tanah Tingal. Pihak manajemen terpaksa memberhentikan sebagian karyawan karena biaya operasional yang terus membengkak.
"Biaya pengeluaran untuk maintenance Tanah Tingal tak sebanding dengan pemasukan, sehingga ada pengurangan karyawan," ujar Lilis.
Saat masa jaya, kata Lilis, kala musim liburan seperti sekarang jumlah pengunjung bisa mencapai 1.000 orang. Biasanya, anak-anak sekolah dan pekerja kantoran yang melakukan outbound dipungut biaya Rp150.000 per kepala.
Namun, pantauan merahputih.com, beberapa gedung berbahan dasar kayu mulai rapuh dan tak terurus. Danau buatan sebagai sumber serapan air hujan mulai kotor dan dijadikan lokasi pemancingan oleh warga. Sayang sekali jika lahan hijau yang dilengkapi danau sebagai resapan raksasa dan paru-paru kota ini akhirnya harus tutup karena ketiadaan biaya. (Fdi)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Leony Soroti Anggaran Tangsel, Tokoh Muda: Saatnya Duduk Bersama Cari Solusi

Polemik Pajak Balik Nama Rumah Waris Leony Vitria, Ahli Hukum Pajak: Tarif Diatur UU HKPD

Ledakan di Pamulang Dipicu Kebocoran Tabung Elpiji 12 Kg

Biaya Korban Ledakan Pamulang Ditanggung Pemkot Tangsel, Tapi Hanya yang Masuk RS

Patroli Skala Besar TNI/Polri hingga Masuk ke Gang Kecil, Tangerang Selatan dan Sekitarnya Aman dari Gangguan Perusuh

Tangsel Dilanda Hujan Deras dan Angin Kencang, Langit Gelap Sejak Siang Tadi

MRT Jakarta Berencana Perluas Jalur Hingga Tangerang Selatan Tanpa APBD

Tangerang Selatan Dikepung Banjir, Ketinggian Air Capai 110 Cm di Bintaro

Penunjukan Lili Pintauli Jadi Stafsus Wali Kota Tangsel Disebut Bentuk Kemunduran

Eks Penyidik KPK Heran dengan Pengangkatan Lili Pintauli sebagai Stafsus Wali Kota Tangsel
