Terancam Deadlock pada 2025, Yogyakarta Rencanakan Bangun LRT
Kamis, 01 Februari 2018 -
MerahPutih.com - Kemacetan di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya. Tahun 2025 diprediksi akan terjadi "deadlock" kemacetan di jalanan.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana membangun Light Rapid Transit (LRT). LRT adalag salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan.
"Saya rasa sudah urgent dibangun LRT di sini. Yogyakarta makin padat. Jadi kita butuh angkutan lain yang bisa mengurangi kepadatan di sini," kata Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Rahardjo di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (1/2).
Jalur LRT yang dibangun direncanakan sepanjang 75 km dan diperkirakan menelan dana keseluruhan sekitar Rp 2,5 Triliun. Kehadiran LRT ini juga untuk mendukung ketersediaan transportasi dari dan menuju Bandara New Yogyakarta Internasional (NYIA) yang sedang dibangun.
Namun, Sigit melanjutkan belum ada waktu pasti dimulainya pembangunan LRT. Butuh perencanaan yang matang dalam hal konstruksi serta pembiayaan.
"Saya berharap LRT sudah selesai sebelum 'deadlock' tahun 2025. Karena itu salah satu jalan keluar mengatasi deadlock kemacetan,"tegasnya.
Tahun ini pembangunan LRT masuk dalam tahap studi perencanaan dan analisis bisnis. Tahun depan akan dilanjutkan dengan pembuatan DED (Detail Enginering Desain) dan menyusun skema pembiayaannya.
"Kami akan lempar ke 'floor' nanti apakah akan dibiayaain swasta saja atau pemerintah pusat atau pemda atau patungan atau ada investor atau BUMN dan BUMD," jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan DIY setiap tahun Provinsi DIY ketambahan sekitar 140 ribu-150 ribu kendaraan bermotor. Delapan puluh persen di antaranya adalah kendaraan roda dua. Sayangnya, pertumbuhan kendaraan ini tidak ditopang dengan penambahan jalan. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya seputar Yogyakarta dalam artikel: Penikmat Kopi Serbu Stasiun Tugu Yogyakarta, Ini sebabnya