Tanda Kamu Lelah Bekerja
Kamis, 28 Desember 2023 -
HIDUP terus berjalan, waktu pun bergulis tiada henti. Pekerjaan, hubungan, hingga tanggung jawab terkadang membuat kita melupakan satu hal penting, yakni diri kita sendiri.
Mengabaikan istirahat bisa menyebabkan kelelahan. Lalu, bagaimana kamu tahu kapan telah melewati batas dari kesibukan produktif? Melansir WebMD, berikut tanda kamu lelah bekerja.
Susah konsentrasi dan fokus
Apakah kamu melihat email seperti sinyal kabut samar? Itu kabut otak. Singkirkan penyangkalan, bersihkan kekacauan mental.
Baca Juga:
Jangan sungkan melakukan detoksifikasi ponsel, dan manjakan otak dengan perhatian dan kasih sayang yang baik seperti makanan enak, gerakan, dan aktivitas yang membuat kamu berbeda. Ini seperti membersihkan debu dari loteng bagian dalam kamu, membiarkan cahaya masuk untuk mengusir sarang laba-laba.
Pikiran brilian menunggu tepat di bawah kabut, siap untuk mendapatkan kembali kehebatannya dan melihat dunia dengan kejernihan menakjubkan lagi.
Kurang berenergi
Apakah kamu sering bekerja larut malam sepanjang hari didorong oleh kafein? Apakah kamu merampungkan tugas rutin dengan upaya yang sangat besar? Kelelahan kronis ini menandakan kelelahan yang lebih dalam, tidak hanya secara fisik, tapi juga emosional dan mental.

Kebiasaan kamu melewati tantangan dan terus bergerak justru menjadi penyebab rasa lelah yang kamu rasakan setiap hari. Berhati-hatilah untuk membiarkannya tetap berada di tubuh kamu karena akan menjadi kronis. Tubuh kamu 'berteriak' meminta istirahat mental dan fisik.
Untuk mengatasinya, jalan-jalan, pergi berlibur, dan pesan janji temu spa. Aktivitas ini akan me-recharge tubuh kamu dengan cara yang sangat dibutuhkan.
Cepat marah
Apakah hal kecil yang salah tempat bisa memicu kemarahanmu? Jika ya, itu pertanda kamu lelah bekerja.
Tingkat toleransi yang rendah terhadap kecanggungan dan hal-hal yang mengganggu merupakan sinyal peringatan bahwa kamu kehabisan energi. Kamu harus tarik napas dalam-dalam, fokus pada momen itu, dan berkata "tidak" adalah teman terbaik kamu. Jangan biarkan hal-hal kecil mencuri kedamaian batin kamu.
Baca Juga:
Tingkat Stres Pekerja Kantor Dapat Diketahui dari Cara Mengetik dan Klik Mouse
Kewalahan
Setiap hal kecil berubah menjadi gelombang perasaan. Misal kamu menangis saat roti panggang gosong atau marah meledak karena salah taruh kunci? Selamat datang di rollercoaster kelelahan secara emosional. Hati-hati, kamu jangan sampai terhanyut!
Bangunlah upaya penyelamatan untuk melindungi diri sendiri. Bicarakan dengan teman, berteriaklah ke bantal jika perlu, atau lakukan apa pun yang membuat kamu tenang.
Ingat, kamu tidak sendirian di kehidupan ini. Bersikaplah lembut pada diri sendiri, biarkan ombak permasalahan bergulung pergi. Percayalah bahwa jauh di lubuk hati, kamu masih kokoh seperti batu, menunggu untuk menemukan keseimbangan lagi.

Mudah pesimis
Ketika dunia terasa lebih berat untuk ditanggung dan kamu merasa lebih sering rapuh di dalam ruang pikiran negatif, itu pertanda kamu lelah bekerja. Kelelahan membuat kamu terjebak di dunia yang pesimis.
Jangan biarkan itu terjadi. Tantang pikiran-pikiran pemarah itu, kejar hal-hal yang membahagiakan dan apa pun yang membuat kamu tertarik. Tumbuhkan sikap positif yang dapat menarik orang-orang positif pula di sekitarmu.
Ingat, bahkan malam yang paling gelap pun berganti dengan fajar dan ada matahari terbit yang menyala-nyala di dalam diri kamu, menunggu untuk melepaskan diri. Hanya satu senyuman, satu kata yang baik, dan satu kilauan kecil sudah cukup untuk membuat dunia kamu cerah kembali.
Kurang motivasi
Dahulu mengejar impian sangatlah mudah, namun sekarang, daftar tugas yang sederhana pun terasa seperti lari maraton melewati lumpur tebal. Kurang motivasi ini adalah tanda kamu lelah bekerja, mendorong kamu ke dunia tidur siang tanpa akhir.
Untuk mengatasinya, ambil napas. Beri diri kamu waktu istirahat untuk memulihkan tenaga. Akhirnya kamu akan segera menyalakan kembali percikan semangat itu dan akan bersinar lebih terang dari sebelumnya.
Ingat ya guys, segera ambil jeda. Beri waktu untuk menyayangi dirimu sendiri. Jangan terlalu diforsir. (dgs)
Baca Juga:
Jauh Persamaan Antara Stres, Depresi, dan Gangguan Kecemasan