Supermind, AI Buatan China Setara 130 Juta Ilmuwan Dunia
Rabu, 10 April 2024 -
MerahPutih.com - China sedang mengembangkan platform kecerdasan buatan (AI) bernama 'Supermind' di pusat teknologi Shenzhen untuk memantau kegiatan para ilmuwan dan peneliti terkemuka di dunia dalam bidang sains dan teknologi.
Platform ini didanai oleh negara dan sebagian besar dana berasal dari Shenzhen. Bertujuan untuk menjadi gudang data para ahli di bidang seperti kecerdasan buatan, komputasi kuantum, dan semikonduktor.
Baca Juga:
Hanya 250 Unit, Arloji Astronomia Regulateur Edisi Khusus Dibandrol Rp 4,4 M
Tujuan utamanya adalah menyimpan makalah penelitian, paten, dan informasi tentang para ahli global, serta mendukung ambisi China untuk memperkuat posisinya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Platform ini juga bertujuan untuk meningkatkan teknologi terobosan bagi industri dan militer China. Bidang minat utamanya meliputi fisika kuantum, komputasi blockchain, teknologi luar angkasa, sel dan gen, biologi sintetik, ilmu otak, dan komunikasi optik.
 
Unsplash/ThisisEngineering RAEng)
China bersaing dengan negara lain dalam perlombaan untuk mengembangkan teknologi inovatif seperti AI, chip, dan komputasi kuantum.
Meski China berusaha untuk mencapai supremasi teknologi global, negara-negara lain seperti AS juga terlibat dalam proyek serupa. Seperti upaya Badan Intelijen Pusat (CIA) AS untuk mengakses lebih banyak data sumber terbuka.
China telah menggunakan kecerdasan buatan untuk berbagai proyek dalam beberapa tahun terakhir, termasuk manajemen transportasi, pengendalian lalu lintas, tata kelola kota, dan administrasi layanan publik.
Baca Juga:
Namun, penggunaan kecerdasan buatan oleh pemerintah China juga telah memunculkan keprihatinan tentang pengawasan yang lebih ketat terhadap warganya dan kemungkinan penyalahgunaan kekuasaan oleh Partai Komunis. (waf)





 
           
           
           
          