Sudah Bayar Pajak, Warga Bukit Duri Tetap Digusur
Kamis, 27 Agustus 2015 -
Merahputih Megapolitan - Warga Bukit Duri membantah pernyatan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang menyebut warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, sebagai warga liar. Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung itu menegaskan, bahwa salah satu bukti mereka bukan warga liar karena mereka selama ini membayar pajak.
"Selama ini kami taat (bayar) pajak. Kami selalu membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) kepada pemerintah," kata Ketua RT setempat Jasadi, kepada merahputih.com, Rabu (26/8).
Sebaliknya, warga Bukit Duri mempertanyakan kemana pajak yang dibayarkan pemerintah. Warga menganggap, pajak yang mereka bayarkan dipergunakan menyewa Polisi dan TNI untuk menggebuk warga.
"Coba uang yang diberikan kepada TNI-Polri itu (digunakan) untuk dana ganti rugi warga. Pastinya tidak ada warga yang tergusur (merasa) kecewa dan menggerutu," Jasadi.
Selain taat pajak, warga mengaku telah lama tinggal di Bukit Duri. Warga tinggal di sana sejak zaman penjajahan Belanda. Selain itu, warga menolak penggusuran karena memiliki surat-surat tanah dan bangunan.
"Kita punya surat-surat atas tanah dan bangunan di Bukit Duri," pungkasnya. (fdi)
Baca Juga:
Diancam Ahok Segera Digusur, Warga Bukit Duri Dirikan Posko
Warga Bukit Duri Ingin Disambangi Ahok
Warga Bukit Duri Belum Tahu Bakal Digusur