Sungai Ciliwung Meluap, Ratusan Warga Jakarta Timur Harus Mengungsi


Ratusan warga Jakarta Timur mengungsi akibat meluapnya Sungai Ciliwung. Foto: BPBD DKI Jakarta
MerahPutih.com - Ratusan warga Jakarta Timur kini harus mengungsi akibat meluapnya Sungai Ciliwung.
BPBD DKI Jakarta menyebutkan, bahwa ratusan warga sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman setelah rumahnya terendam banjir.
"Untuk lokasi pengungsian ada di tujuh tempat," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, Minggu (6/7).
Ia mengatakan, lokasi pengungsian berada di aula Kantor Kelurahan, RPTRA dan Masjid Jami Al Abror, Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Saat ini, jumlah pengungsi ada sebanyak 137 jiwa dari 33 kepala keluarga (KK).
Baca juga:
Polisi Bersiaga di Lokasi Banjir Jakarta, Siapkan Evakuasi untuk Warga yang Terdampak
Kemudian, lokasi pengungsian lainnya berada di Masjid Jami Ittihadul Ikhwan dengan jumlah pengungsi sebanyak 74 jiwa dari 24 KK.
Lokasi pengungsian juga berada di SDN 01/02 Kampung Melayu dengan jumlah pengungsi sebanyak 119 jiwa dari 33 KK.
Para pengungsi juga tercatat ada di Masjid Al-Hawi Cililitan 11 jiwa. Lalu, terakhir di Mushala Al-Ishlah Kampus Binawan Cawang, dengan jumlah pengungsi 30 jiwa.
Berdasarkan data terakhir, terdapat 50 rukun tetangga (RT) yang berada di Jakarta Selatan dan Timur, yang terdampak akibat banjir luapan Sungai Ciliwung.
Baca juga:
51 RT di Jakarta Terendam Banjir, Warga Diminta Siap-siap Mengungsi
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyebutkan, saat ini petugas sedang berupaya menangani banjir kiriman yang terjadi di 51 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Pihaknya juga telah mengoperasikan sejumlah pompa air.
"Saya secara langsung berkomunikasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan sekarang proses penanganan sedang dilakukan di lapangan," kata Pramono.
Banjir di kawasan bantaran Sungai Ciliwung itu terjadi karena kiriman air dari hulu. Pada Sabtu (5/7), wilayah Bogor dan sekitarnya diguyur hujan dengan intensitas di atas 200 milimeter.
Pemprov DKI Jakarta juga sedang berupaya untuk mempercepat aliran air yang meluap dengan mengoperasikan mesin-mesin pompa air.
Baca juga:
Amunisi Pramono Atasi Masalah Klasik Banjir dan Macet Jakarta
Selain itu, pintu air pun dibuka maksimal agar aliran air lancar dan banjir bisa secepatnya surut.
"Kalau banjir kiriman cara penanganannya lebih gampang dibandingkan dengan banjir yang terjadi karena curah hujan yang tinggi," ujarnya. (*)
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem, Daerah Harus Respons Peringatan Dini

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Puncak Musim Hujan Datang Secara Bergelombang, BMKG Peringatkan Potensi Banjir dan Longsor di Berbagai Wilayah

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Hujan Ekstrem Bakal Landa Tangerang, Warga Harus Waspadai Banjir

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali
