Relokasi Pasar Hewan Barito, Penasihat PSI DKI: Gak Kusangka Ternyata Mas Pram Otoriter


Pasar hewan jalan Barito, Jakarta Selatan. (Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri)
MerahPutih.com - Penasihat Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan meminta Gubernur Pramono Anung untuk memberikan kelonggaran waktu dalam merelokasi pedagang hewan di Jalan Barito, Kramat Pela, Kebayoran Baru.
"Ambisi Taman Asean mas gubernur (Pramono) jangan telantarkan pedagang Barito," kata August kepada wartawan, Kamis (31/7).
Ia pun kaget dengan perbuatan Gubernur Pramono yang membongkar Pasar Barito. Pasalnya, menurut August, itu merupakan tindakan yang otoriter.
"Gak kusangka ternyata Gubernur DKI Jakarta, Mas Pram otoriter? Mohon klarifikasinya. Mas gubernur dan bang walikota jaksel proyek ambisi taman Asean bisa ditunda tapi hidup keluarga kami tak bisa ditangguhkan. Bangun Jakarta menuju kota Global dengan bertindak otoriter yang menindas pedagang kecil," ucapnya.
Baca juga:
Imbas Pembangunan Taman ASEAN, Pasar Hewan Jalan Barito di Relokasi ke Lenteng Agung
Anggota Komisi C DPRD DKI ini lantas menyarankan kepada Pramono untuk tidak tergesa-gesa dalam melakukan pembongkaran dan pemindahan pedagang-pedagang dari Pasar Barito.
Dia mengakui, bahwa proyek pembangunan Taman ASEAN yang merupakan gabungan dari tiga taman di wilayah itu, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser itu membutuhkan pembongkaran pada kiosk-kiosk pedagang.
Hanya saya, politisi PSI itu menekankan pentingnya memperhatikan aspek kemanusiaan. Sebab itu menyangkut mata pencaharian para pedagang.
"Sekarang ini, lapak baru yang disiapkan di Lenteng Agung belum selesai dibangun. Sementara itu, Pasar Mampang sebagai tempat singgah sementara juga dinilai oleh para pedagang tidak cocok dipakai berdagang. Jadi, sebetulnya masih belum ada tempat yang benar-benar bisa menggantikan Pasar Barito. Oleh karena itu, sekali lagi kita mengatakan Mas Pram untuk tidak buru-buru," ujarnya.
Baca juga:
Pimpinan DPRD Restui Rencana Pramono Modernisasi Alat Pengendalian Banjir Jakarta
Lebih lanjut, August mengusulkan agar Gubernur Pramono menunda pemindahan Pedagang Hewan Barito hingga Idulfitri 2026.
"Ini penting untuk memberikan waktu kepada para pedagang untuk menyiapkan diri sebelum pindah ke tempat lainnya. Karena sekarang nyatanya para pedagang belum siap. Kemudian, ada juga pedagang-pedagang berusia lanjut yang sudah tidak punya tenaga untuk pindah dalam waktu dekat. Jadi, para pedagang ini benar-benar membutuhkan waktu dan bantuan dalam proses relokasi itu," imbuhnya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberi tenggat hingga 3 Agustus 2025 bagi para pedagang di Pasar Barito untuk mengosongkan lapak dagangan mereka.
Pasalnya, pemprov berencana membangun Taman ASEAN yang merupakan gabungan dari tiga taman di wilayah itu, yaitu Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuser.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Satriadi mengatakan, para pedagang itu selanjutkan akan direlokasi ke Pasar Mampang, Jakarta Selatan. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Pramono Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Sudah Ada 2 Lokasi yang Disegel

Pengamat tak Terima Pasar di Jakarta Kumuh, Sebut Perbaikan Sudah Terlihat Jelas

Sidak Parkir Ilegal dan Dugaan Pengemplangan Pajak, Pramono Anung Tegaskan Komitmennya Jadika Jakarta Kota yang Lebih Tertib dan Teratur

MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Jakarta masih Sering Kebakaran, Legislator PSI Pertanyakan Program 1 RT 1 APAR

Soal Rencana Perubahan Status PAM Jaya Jadi Perseroda, PWNU Minta Pelayanan Publik Jadi Prioritas Utama

Sekolah Lansia Jadi Prioritas, Gubernur Pramono: Saatnya Beri Ruang Bahagia bagi Warga Senior

Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM

Pramono Tanggapi Gerakan Publik Menolak Pejabat Pakai Strobo

1.618 Lansia Diwisuda di TMII, Pecahkan Rekor Wisudawan Terbanyak
