Sosok Ideal Pemimpin KPK di Mata Abraham Samad

Senin, 08 Juli 2019 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengatakan, lembaga antirasuah membutuhkan kepemimpinan yang kuat, bersih dan berwibawa atau yang disebutnya sebagai kepemimpinan berintegritas. Syarat ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada KPK.

Pernyataan Samad menyikapi proses seleksi calon Pimpinan KPK Jilid V yang saat ini sedang berjalan. Terdapat sekitar 384 calon yang mendaftar kepada Panitia Seleksi (Pansel) hingga ditutup pada Kamis (4/7) pekan lalu.

BACA JUGA: Pendaftar Capim KPK Membludak, Didominasi Purnawirawan

"KPK itu membutuhkan sebuah kepemimpinan yang kuat, bersih dan berwibawa. Inilah yang disebut kepemimpinan yang berintegritas," kata Samad kepada kepada wartawan, Senin (8/7).

Capim KPK
Pimpinan KPK bersama Pansel Capim KPK di Gedung KPPK, Jakarta (Foto: Antaranews)

Menurut Samad, KPK satu-satunya lembaga penegak hukum yang masih sangat diharapkan oleh masyarakat dibanding lembaga penegak hukum lain.

"Jadi masih ada trust yang besar. Oleh karena itu trust ini harus dijaga betul karena inilah satu-satunya kekuatan KPK yaitu trust dari masyarakat," ujar dia.

KPK, kata Samad, tidak seperti Kepolisian dan Kejaksaan yang memiliki power. Setidaknya Kepolisian dan Kejaksaan memiliki infrastruktur organisasi yang kuat dan besar.

BACA JUGA: Simak Nih! Harta Kekayaan Lima Jaksa yang Daftar Capim KPK

Kepolisian misalnya memiliki infrastruktur organisasi hingga tingkat kecamatan, dan Kejaksaan memiliki perangkat hingga tingkat Kabupaten/ Kota. Sementara KPK hanya memiliki kantor di Jakarta. Untuk itu, satu-satunya modal yang dimiliki KPK hanyalah kepercayaan dari masyarakat.

"Satu-satunya modal yang dimiliki KPK itu trust dan kepercayaan masyarakat. Ini sesuatu yang luar biasa karena tidak dimiliki oleh lembaga penegak hukum yang lain. Oleh karena itu, kepercayaan ini yang harus dijaga," ungkapnya.

KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: kpk.go.id)

Menurut Samad, untuk menjaga kepercayaan masyarakat, KPK harus memperlihatkan kinerja yang luar biasa. Kinerja luar biasa ini yang diharapkan masyarakat ketika KPK dibentuk. Untuk mencapai kinerja yang luar biasa, katanya, KPK harus dipimpin oleh pimpinan yang luar biasa juga. Salah satunya, berintegritas yakni jujur, berani dan kuat.

"Luar biasa bagaimana? Dia harus orang yang berintegritas. Harus kuat, jujur, berani. Pertama dia harus jujur, dan berani. Itu modal dasar jujur dan berani. Karena kalau dia tidak punya itu, selesai KPK," tegas dia.

BACA JUGA: Seleksi Capim KPK Harus Transparan

Ketua KPK Jilid III ini meyakini, terdapat orang Indonesia yang memiliki kriteria berintegritas yang jujur dan berani. Untuk mencari sosok itu proses seleksi harus dilakukan secara fair dan jujur dan bertanggung jawab.

"Manusia Indonesia ada yang seperti itu. Kadang-kadang kita mau instan dan tidak mau susah payah mencarinya. Makanya peran pansel harus bersusah payah mencari seperti yang saya bilang. Itu ada. Tinggal bagaimana melakukan mekanisme penjaringan yang fair, jujur dan bertanggungjawab sehingga orang-orang itu bisa direkrut, dan bisa dijaring," tutup mantan bos KPK itu.

BACA JUGA: Polri Sodorkan 9 Nama Perwira Tinggi Maju Jadi Capim KPK

Proses seleksi calon Pimpinan KPK Jilid V saat ini sedang berjalan. Terdapat sekitar 384 calon yang mendaftar kepada Panitia Seleksi (Pansel) hingga ditutup pada Kamis (4/7). Proses seleksi Capim KPK bakal menentukan nasib pemberantasan di Indonesia empat tahun mendatang.

384 pendaftar ini akan mengikuti proses seleksi yang ketat, dari seleksi administrasi, uji kompetensi, uji publik hingga wawancara. Dari proses seleksi itu, Pansel akan memilih 10 calon yang diajukan ke Presiden untuk mengikuti fit and proper test di DPR untuk memilih lima nama pemimpin baru KPK. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan