Solusi Dua Negara Disebut Bisa Redakan Konflik Palestina - Israel
Selasa, 14 November 2023 -
MerahPutih.com - Memasuki hari ke-38 agresi Israel di Jalur Gaza, sedikitnya 11.180 warga Palestina, termasuk 7.700 lebih anak dan perempuan, tewas. Sementara, lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, data terkini otoritas Palestina di wilayah kantong tersebut.
Ribuan bangunan, seperti rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat terus-terusan oleh Israel sejak serangan Oktober lalu. Jumlah korban tewas di Israel hampir mencapai 1.200 orang, menurut data resmi. Namun pada Jumat Israel merevisi perkiraan sebelumnya menjadi lebih dari 1.400 korban jiwa.
Baca Juga:
Biden Minta Israel Tidak Ganggu Fasilitas RS Saat Invasi Darat
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan, solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina adalah satu-satunya jawaban yang memungkinkan lahirnya masa depan baru di wilayah tersebut.
Berbicara tentang kebijakan luar negeri Inggris di Perjamuan Wali Kota London pada Senin (13/11), Sunak mengatakan, cakrawala politik baru harus diciptakan untuk perdamaian.
"Kita harus bersatu untuk mencari satu-satunya jawaban yang bisa menciptakan perdamaian di negara-negara yang bermasalah tersebut. Satu-satunya jawaban yang dapat mengakui sejarah dan rasa sakit hati kedua bangsa. Satu-satunya jawaban yang memungkinkan lahirnya masa depan baru, dan itu adalah solusi dua negara," katanya.
Dia mengatakan, Inggris telah memperjuangkan solusi ini selama beberapa dekade, tetapi sekarang dunia harus membantu mewujudkannya. Menurut dia, hal yang memotivasi kelompok Hamas Palestina untuk melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 bukan hanya kebencian, tetapi juga ketakutan mereka bahwa Timur Tengah yang baru akan lahir.
"Suatu hal yang akan membuat Israel menormalisasi hubungan dengan negara-negara tetangganya, dan memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik, aman, dan lebih sejahtera," ujar Sunak.
Sunak berjanji melipatgandakan upaya Inggris untuk mencapai solusi dua negara, dengan dukungan mitra-mitra Inggris di Timur Tengah yang mendukung normalisasi hubungan dengan Israel, seperti Yordania, Mesir, UAE, dan Arab Saudi.
Menurut dia, upaya itu berarti memberikan dukungan yang serius dan sangat diperlukan untuk Otoritas Palestina, sebagai cara terbaik untuk menghapuskan momok mengerikan yang ditimbulkan oleh Hamas.
"Sesulit apa pun tantangannya, kita harus membawa kawasan ini menuju perdamaian sejati," kata Sunak.
Dia menegaskan, Israel harus mampu mempertahankan diri dari teror, memulihkan keamanannya, dan memulangkan para sandera.
"Namun, kami sangat tegas bahwa mereka (Israel) harus bertindak sesuai hukum internasional. Mereka harus mengambil semua tindakan yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, termasuk di rumah sakit, menghentikan kekerasan ekstremis di Tepi Barat, dan mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza," katanya.
Sunak kemudian mengatakan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberitahunya tentang penderitaan yang mengerikan yang dialami rakyat Palestina dengan terlalu banyak warga sipil kehilangan nyawa.
Karena itu, ujar Sunak, Inggris ingin melipatgandakan jumlah bantuan ke Gaza dan berupaya terus menekan--baik PBB maupun Israel--untuk memungkinkan jeda kemanusiaan yang mendesak dan substantif.
"Kami ingin bantuan datang melalui darat, udara, dan laut--dan kami siap menggunakan pangkalan kami di Siprus sebagai posko (bantuan). Mengurangi penderitaan adalah prioritas utama kami," ungkapnya. (Knu)
Baca Juga:
Menag Yaqut Sebut Fatwa Haram Produk Israel Bentuk Solidaritas terhadap Palestina