Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi
32 menit lalu -
MerahPutih.com - Empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana bertubi-tubi akibat cuaca ekstrem pada Senin (24/11) dan Selasa (25/11). Selain menelan korban jiwa, bencana ini turut mengganggu aktivitas dan penghidupan masyarakat.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa berdasarkan laporan sementara per Rabu (26/11) pukul 07.00 WIB, hujan deras selama lebih dari dua hari memicu banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sibolga.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi Kelurahan Angin Nauli (Kecamatan Sibolga Utara), Kelurahan Aek Muara Pinang dan Aek Habil (Kecamatan Sibolga Selatan), dan Kelurahan Pasar Belakang dan Pasar Baru (Kecamatan Sibolga Kota).
Berdasarkan laporan visual, banjir mengalir cukup deras dan menghantam permukiman warga, menyeret kendaraan serta merusak sejumlah infrastruktur.
“Arus air itu juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan, dan sampah rumah tangga,” ujar Abdul dalam keterangannya, Rabu (26/11).
Baca juga:
Sementara itu, untuk tanah longsor wilayah terdampak mencakup:
- Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga, Sibual-buali (Kecamatan Sibolga Utara),
- Kelurahan Parombunan dan Aek Mani (Kecamatan Sibolga Selatan),
- Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa, Pancuran Kerambil (Kecamatan Sibolga Sambas),
- Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru, Pancuran Gerobak (Kecamatan Sibolga Kota).
Akibat bencana ini, satu warga mengalami luka-luka dan telah mendapat perawatan. Kerugian material sementara mencakup tiga unit rumah terdampak, termasuk satu ruko.
“Beberapa akses jalan juga terdampak sehingga mengganggu mobilisasi warga,” tambah Abdul.
Baca juga:
Di Kabupaten Tapanuli Selatan, banjir dan longsor menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 lainnya terluka, dan 2.851 warga terpaksa mengungsi. Bencana ini berdampak di 11 kecamatan, yakni Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
Di Kabupaten Tapanuli Utara, sebanyak 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir dan tanah longsor. BPBD bersama tim gabungan telah melakukan pendataan dan merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan–Silantom sebagai akses sementara.
Berpindah ke Tapanuli Tengah, sebanyak 1.902 unit rumah terdampak banjir di sembilan kecamatan, yaitu Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori. BPBD Tapanuli Tengah bersama tim gabungan telah mendirikan tenda pengungsian dan menyalurkan bantuan sembako.
Abdul menegaskan bahwa seluruh pendataan bersifat sementara. “Data masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai hasil kaji cepat lanjutan di lapangan,” ujarnya. (Knu)