Sering Tidak Terdeteksi Sejak Dini, Ini Gejala Kanker Usus
Kamis, 12 September 2024 -
MerahPutih.com - Kanker usus menjadi salah satu kanker yang dialami banyak orang. Sering bahwa kanker ini baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut. Lantas apa saja gejalanya?
Dilansir dari CDC, kanker usus merupakan polip kolorektal, di mana terjadi pertumbuhan abnormal di usus besar atau rektum yang dapat berubah menjadi kanker jika tidak diangkat. Kanker kolorektal tidak selalu menimbulkan gejala, terutama pada awalnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, gejala-gejala dari kanker usus yaitu perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering. Pendarahan rektal atau darah dalam tinja.
Selain itu, ketidaknyamanan berkelanjutan di daerah perut, seperti kram, gas, atau nyeri. Gejala lain yakni perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya saat buang air besar.
Baca juga:
Kelemahan atau kelelahan menajadi gejala lain. Juga penurunan berat badan tanpa berusaha.
Adapun seseorang yang memiliki risiko mengidap kanker usus di antaranya:
1. Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip
Pernah menderita kanker usus besar atau polip usus besar meningkatkan risiko kanker usus besar.
2. Penyakit radang usus
Kondisi yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan usus, disebut penyakit radang usus, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Termasuk kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
3. Sindrom turunan yang meningkatkan risiko kanker usus besar
Terjadinya perubahan DNA meningkatkan risiko kanker usus besar terjadi dalam keluarga. Sindrom turunan yang paling umum yang meningkatkan risiko kanker usus besar adalah poliposis adenomatosa familial dan sindrom Lynch.
4. Riwayat keluarga yang mengidap kanker usus besar
Seorang dengan riwayat keluarga menderita kanker usus lebih berisiko mengidap penyakit yang sama.
5. Pola makan rendah serat dan tinggi lemak
Jenis pola makan ini cenderung rendah serat dan tinggi lemak serta kalori ternyata berkorelasi terhadap risiko kanker. Melalui penelitian, orang terkena kanker usus adalah yang banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan. (Tka)