Sering Tidak Terdeteksi Sejak Dini, Ini Gejala Kanker Usus

Frengky AruanFrengky Aruan - Kamis, 12 September 2024
Sering Tidak Terdeteksi Sejak Dini, Ini Gejala Kanker Usus

Ilustrasi penderita kanker. (Pexels/Ivan Samkov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kanker usus menjadi salah satu kanker yang dialami banyak orang. Sering bahwa kanker ini baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut. Lantas apa saja gejalanya?

Dilansir dari CDC, kanker usus merupakan polip kolorektal, di mana terjadi pertumbuhan abnormal di usus besar atau rektum yang dapat berubah menjadi kanker jika tidak diangkat. Kanker kolorektal tidak selalu menimbulkan gejala, terutama pada awalnya.

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala-gejala dari kanker usus yaitu perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering. Pendarahan rektal atau darah dalam tinja.

Selain itu, ketidaknyamanan berkelanjutan di daerah perut, seperti kram, gas, atau nyeri. Gejala lain yakni perasaan bahwa usus tidak kosong sepenuhnya saat buang air besar.

Baca juga:

Penderita Kanker Harus Batasi Konsumsi Gula Pasir

Kelemahan atau kelelahan menajadi gejala lain. Juga penurunan berat badan tanpa berusaha.

Adapun seseorang yang memiliki risiko mengidap kanker usus di antaranya:

1. Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip

Pernah menderita kanker usus besar atau polip usus besar meningkatkan risiko kanker usus besar.

2. Penyakit radang usus

Kondisi yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan usus, disebut penyakit radang usus, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Termasuk kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

3. Sindrom turunan yang meningkatkan risiko kanker usus besar

Terjadinya perubahan DNA meningkatkan risiko kanker usus besar terjadi dalam keluarga. Sindrom turunan yang paling umum yang meningkatkan risiko kanker usus besar adalah poliposis adenomatosa familial dan sindrom Lynch.

4. Riwayat keluarga yang mengidap kanker usus besar

Seorang dengan riwayat keluarga menderita kanker usus lebih berisiko mengidap penyakit yang sama.

5. Pola makan rendah serat dan tinggi lemak

Jenis pola makan ini cenderung rendah serat dan tinggi lemak serta kalori ternyata berkorelasi terhadap risiko kanker. Melalui penelitian, orang terkena kanker usus adalah yang banyak mengonsumsi daging merah dan daging olahan. (Tka)

#Kanker #Kanker Usus #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Dunia
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
Tubuh Biden disebutkan merespons positif terapi radiasi dan hormon yang dijalani.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Joe Biden Terapi Radiasi & Hormon Lawan Kanker Prostat Agresif, Hasilnya Ada Harapan
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Bagikan