Kritik Ma'ruf Amin Soal Corona, Din Syamsuddin: Ternyata Sekarang Ada
Jumat, 06 Maret 2020 -
Merahputih.com - Tokoh Organisasi Masyarakat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengimbau pemerintah Indonesia tidak lagi takabur dapat mencegah perkembangan virus corona.
Din menyesalkan adanya narasi bernada sombong (takabur) yang pernah diucapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin seperti 'sering baca doa qunut dapat mencegah virus corona masuk Indonesia' karena kemudian menjadi salah (blunder) ketika dikonfirmasi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di hari berikutnya bahwa virus itu sudah positif masuk Indonesia.
Baca Juga:
Antisipasi Virus Corona, KPK Akan Periksa Suhu Tubuh Seluruh Pegawainya
"Alhamdulillah, enggak ada kasus (corona) katanya ada karena Indonesia sering baca doa qunut. Ini kan apa ya? Ucapan-ucapan yang takabur. Ternyata sekarang ada kasus (corona)," kata Din di Jakarta, Kamis (5/3).
Menurut Din, pemerintah tidak harus membangun kepercayaan dunia dengan ucapan, namun seyogianya membuktikan dengan perbuatan. Misalnya dengan menunjukkan upaya-upaya pencegahan yang sudah dilakukan.
Ia berharap pemerintah jangan lagi memandang remeh kasus corona itu karena memandang remeh itu takabur. Sebaliknya, ia mengimbau pemerintah membangun kebersamaan dengan rakyatnya.
Menurut Din, itu wajar dilaksanakan pemerintah agar meraih kepercayaan dari rakyat dalam mengatasi perkembangan virus corona di Indonesia.
"Kita ini memandang remeh, ternyata ada kasus. Dan itu kasus yang sudah dideteksi, jangan-jangan ada lagi. Ini musibah kita bersama, marilah bersama-sama. Tapi pemerintah jangan pendekatan dengan memandang remeh dan mengeles," kata Din.
Dalam kesempatan itu, Din juga memberi saran kepada Presiden Jokowi untuk memberi jawaban bagi masyarakat yang dipimpinnya yang sedang resah karena harga masker yang melambung tinggi, dan alat pencuci tangan di pasaran sudah sedemikian sulit diperoleh.
Baca Juga:
Pengamat Sosial Sebut Virus Informasi Hoaks Jauh Lebih Berbahaya dari Covid-19
Ia meminta tolong jika Presiden memiliki kemampuan, tolong dibeli semua masker dan hand sanitizer yang mahal dan langka tadi sehingga bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat yang kawasannya terdampak virus mematikan itu.
"Jangan sekedar Presiden memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut penimbun. Beli semuanya oleh pemerintah, dan bagikan kepada rakyat di kawasan-kawasan itu," kata Din. (Knu)