Ma’ruf Amin Sebut Indonesia Tidak Baik-Baik Saja, Perlu Kerja Keras dan Bersatu


Wakil presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin (tengah) usai menghadiri acara halalbihalal di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (kiri), Jakarta, Minggu (20/4/2025). ANTARA/Rio Feisal
MerahPutih.com - Wakil presiden ke-13 RI Ma’ruf Amin yang juga Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PKB yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar di rumah dinas Menteri.
Usai bertemu, Ma'ruf Amin menilai situasi di Indonesia saat ini tidak baik-baik saja sehingga Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih harus bersatu dan kompak.
"Saya kira kita semua tahu bahwa situasi sekarang itu 'kan tidak baik-baik saja. Oleh karena itu, harus bekerja keras, bersatu," ujar Ma’ruf.
Mantan Wapres itu mengingatkan kepada Presiden beserta kabinetnya untuk mengambil langkah terbaik ke depannya.
Baca juga:
Harga Minyak Mentah Indonesia Mulai Tertekan Perang Dagang, Turun USD 3,18
"Mengambil langkah-langkah yang terbaik, lebih mengutamakan mana yang harus diprioritaskan. Saya kira itu," kata Ma’ruf ketika menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan wejangan untuk pemerintahan saat ini.
Saat ini, sentimen perang dagang yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mempengaruhi nilai tukar rupiah. Dari waktu ke waktu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terdepresiasi cukup dalam.
Apabila dibandingkan dengan depresiasi di beberapa negara lain seperti China, India, Malaysia, Thailand, dan Singapura, depresiasi yang terjadi pada nilai tukar rupiah sebetulnya sudah cukup dalam. Rupiah relatif lebih rentan dibandingkan dengan beberapa negara lain.
Bahkan, kemungkinan adanya dinamika-dinamika baru setelah pemberlakuan tarif Trump ke berbagai negara resmi diberlakukan setelah penundaan hingga 90 hari, sehingga, pengelolaan nilai tukar harus hati-hati dilakukan ke depan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

Bikin Pekerja Kena PHK, Buruh Akan Demo Besar-besaran Tolak Kesepakatan Dagang Indonesia-AS

Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM

Sekretaris Negara Prasetyo Pastikan Presiden Prabowo Tidak Bakal Setor Data Pribadi Warga Negara ke AS

Istana Pastikan Tidak Semua Barang Teknologi AS Bebas TKDN

Kebijakan Tarif AS Dinilai Menyalahi ‘Rukun Iman’ Perdagangan Bebas, DPR Minta WTO, IMF Hingga Bank Dunia Dibubarkan

RAPBN 2026 Telah Perhitungkan Tarif AS 19 Persen

Komisi I DPR Tegaskan Transfer Data Pribadi WNI ke AS Harus Patuhi UU PDP

Kebijakan Transfer Data Hasil Kesepakatan Dagang Dengan AS Diklaim Tidak Akan Langgar UU Data Pribadi

Transfer Data Pribadi Diklaim Bagian Reformasi Perdagangan Digital, Perjuangan Lama Perusahaan Amerika
