Satu Pasien COVID-19 Varian Baru India Merupakan Nakes DKI
Kamis, 20 Mei 2021 -
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengakui ada temuan dua kasus COVID-19 varian baru dari India B1617 di Jakarta. Kedua pasien tersebut sudah ditangani lebih lanjut oleh petugas kesehatan.
Pasien pertama merupakan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Jakarta. WNA tersebut sudah diisolasi di salah satu rumah sakit.
Baca Juga:
"Yang satu lagi memang tenaga kesehatan di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes DKI, Ngabila Salama di Jakarta, Kamis (20/5).
Ngadila membantah, nakes yang positif COVID-19 varian baru terpapar dari warga negara asing karena kerap kontak erat. Menurutnya, pasien WNI itu langsung dilakukan isolasi ke rumah sakit setiba di Indonesia saat pemeriksaannya positif.
"Bukan, itu kasus yang berbeda lagi, yang WNA itu datang langsung ke Jakarta langsung diisolasi dan ketahuan," papar dia.

Saat ini pihaknya masih menelusuri asal kasus COVID-19 varian baru yang menyerang nakes itu. Apalagi pasien itu sudah menerima vaksinasi COVID-19 sebanyak dua kali.
"Kemungkinan tertularanya dari komunitas dari orang di sekitar, tapi belum dapat ditelusuri lebih lanjut, dia tetular dari mana," papar dia.
Dinkes pun tak tinggal diam langsung bergerak cepat melakukan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta vaksinasi kepada mereka yang kontak erat dengan pasien.
"Sudah sangat masif, bahkan sudah dilakukan vaksinasi juga di wilayah sekitar, jadi wilayah 3t sudah dilakukan," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Kemenkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan, ada penemuan kasus COVID-19 di Indonesia yang terjadi akibat penularan varian mutasi dari India.Dua kasus tersebut dilaporkan ditemukan di Jakarta.
Baca Juga:
COVID-19 Asal India yang Sudah Naik Kelas Jadi Ancaman Global
Wakil Gubernur (Wagub) DKI, Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di luar rumah karena virus varian baru COVID-19 asal Indonesia sangat cepat menular. Terlebih mereka yang sangat rentan terpapar virus, baik anak-anak dan kelompok lansia.
"Kami minta untuk masyarakat terlebih anak dibawah 9 tahun dan orang tua diatas 60 tahun kita minta tidak melakukan kegiatan di luar rumah," ujar Riza. (Asp)