COVID-19 Asal India yang Sudah Naik Kelas Jadi Ancaman Global

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 13 Mei 2021
COVID-19 Asal India yang Sudah Naik Kelas Jadi Ancaman Global

Menurut WHO, varian ini telah menyebar ke lebih dari 30 negara. (Foto: france24.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan varian virus corona yang pertama kali ditemukan di India tahun lalu sebagai "variant of global concern" atau varian yang menjadi ancaman global.

Dikatakan dalam studi pendahuluan, varian COVID-19 yang merupakan mutasi B.1.617 itu, menyebar lebih mudah daripada varian lain dan membutuhkan studi lebih lanjut, demikian diberitakan bbc.com (12/5).

Menurut WHO, varian ini telah menyebar ke lebih dari 30 negara. Varian dari India tersebut menyusul tiga varian lain dari Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil yang telah diberi klasifikasi yang sama.

Baca juga:

Efek Samping Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Pertanda Pernah Terinfeksi

Mutasi virus ditingkatkan dari "variant of interest" (VoI) menjadi "variant of concern" (VoC) bila menunjukkan bukti memenuhi setidaknya satu dari beberapa kriteria, termasuk tingginya tingkat penularan, mengakibatkan penyakit yang lebih parah, berkurangnya netralisasi oleh antibodi atau berkurangnya efektivitas pengobatan dan vaksin.

Varian tersebut sedang dipelajari untuk menentukan apakah itu menjadi penyebab "tsunami" COVID-19 di India yang saat menyebabkan penuhnya rumah sakit dan krematorium.

India melaporkan 366.161 infeksi baru dan 3.754 kematian pada Senin (10/5), turun dari rekor puncak. (Foto: time.com)
India melaporkan 366.161 infeksi baru dan 3.754 kematian pada Senin (10/5), turun dari rekor puncak. (Foto: time.com)

India melaporkan 366.161 infeksi baru dan 3.754 kematian pada Senin (10/5), turun dari rekor puncak. Para ahli mengatakan angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan.

Kasus melonjak berarti bahwa kekurangan oksigen terus menjadi masalah dan telah menyebar ke luar ibu kota, Delhi. Media lokal di negara bagian selatan Andhra Pradesh melaporkan bahwa 11 pasien COVID-19 meninggal semalam di kota Tirupati setelah sebuah tangki oksigen yang memasok rumah terlambat datang.

Baca juga:

Tips Berlibur Lebaran Aman di Masa Pandemi COVID-19

Pemerintah India mengatakan, ada bukti hubungan antara varian dan gelombang kedua yang mematikan di India, tetapi korelasinya belum "sepenuhnya ditetapkan".

Beberapa negara bagian telah memberlakukan penguncian lokal, jam malam dan pembatasan pergerakan selama sebulan terakhir. Perdana Menteri Narendra Modi juga semakin mendapat tekanan untuk mengumumkan penguncian nasional dan menghentikan penyebaran virus.

Ia juga menghadapi kritik karena mengizinkan pertemuan besar-besaran di festival Hindu dan rapat umum pemilihan tetap berjalan meskipun kasus meningkat.

Varian tersebut sedang dipelajari untuk menentukan apakah itu menjadi penyebab "tsunami" COVID-19 di India. (Foto: 123RF/vchalup)
Varian tersebut sedang dipelajari untuk menentukan apakah itu menjadi penyebab "tsunami" COVID-19 di India. (Foto: 123RF/vchalup)

Pada hari Senin, menteri kesehatan Delhi mengatakan ibu kota tersebut hanya memiliki tiga atau empat hari persediaan vaksin tersisa. Kekurangan ini semakin mengganggu program vaksinasi yang terlambat, dengan lebih dari 34,8 juta, atau hanya sekitar 2,5% dari populasi yang menerima kedua dosis vaksin sejauh ini.

WHO mengatakan, vaksin saat ini akan terus efektif melawan varian India, meskipun pimpinan teknis WHO berpendapat mungkin ada beberapa bukti dari "penurunan netralisasi," pada konferensi pers Senin lalu. (aru)

Baca juga:

Sinopharm, Vaksin COVID-19 Tiongkok dapat Persetujuan dari WHO

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Bagikan