Kesehatan

Efek Samping Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Pertanda Pernah Terinfeksi

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 11 Mei 2021
Efek Samping Vaksin COVID-19 Bisa Jadi Pertanda Pernah Terinfeksi

Tim peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan dalam jumlah atau tingkat keparahan efek samping berdasarkan waktu infeksi. (Foto: 123RF/IBRAHIM SERVET TURAN)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ORANG yang mengalami efek samping tertentu setelah menerima vaksin COVID-19, seperti pembengkakan kelenjar getah bening, mungkin sebelumnya telah terinfeksi virus Corona. Demikian hasil sebuah studi baru yang versi pracetaknya diterbitkan di medRxiv. Studi ini belum ditinjau sejawat.

Efek samping yang umum seperti demam, kelelahan, nyeri otot dan nyeri sendi juga lebih umum terjadi pada mereka yang pernah mengalami infeksi virus SARS-CoV-2 sebelumnya.

Baca juga:

Sinopharm, Vaksin COVID-19 Tiongkok dapat Persetujuan dari WHO

Dugaan infeksi COVID-19 sebelumnya memiliki hubungan dengan peningkatan risiko pembengkakan kelenjar getah bening setelah vaksinasi, tulis para peneliti. Namun, penemuan ini berbeda pada penyintas "long-haul COVID-19" atau yang merasakan gejala jangka panjang setelah COVID-19 dinyatakan sembuh.

Para peneliti di tiga rumah sakit di Inggris Raya mensurvei petugas kesehatan setelah dosis pertama vaksin Pfizer. Di antara 974 petugas kesehatan yang disurvei, 265 melaporkan tes atau antibodi COVID-19 positif sebelum divaksinasi.

Infeksi COVID-19 sebelumnya memiliki hubungan dengan peningkatan risiko pembengkakan kelenjar getah bening setelah vaksinasi. (Foto: 123RF/choreograph)
Infeksi COVID-19 sebelumnya memiliki hubungan dengan peningkatan risiko pembengkakan kelenjar getah bening setelah vaksinasi. (Foto: 123RF/choreograph)

Perempuan dan orang yang lebih muda lebih mungkin melaporkan lebih banyak efek samping, tingkat keparahan yang lebih tinggi dan durasi gejala yang lebih lama, setelah menerima vaksi. Demikian hasil penelitian.

Sekitar 4% dari mereka yang telah pulih dari COVID-19 mengalami pembengkakan kelenjar getah bening setelah vaksinasi, dibandingkan dengan kurang dari 1% dari mereka yang tidak mengalami infeksi sebelumnya. Selain itu, 8% dari mereka yang tertular COVID-19 melaporkan demam sebagai efek samping, dibandingkan dengan 2% dari mereka yang tidak pernah terinfeksi.

Baca juga:

Jika Sudah Pernah Terkena COVID-19, Apa Masih Butuh Vaksin?

Nyeri otot dan kelelahan juga dilaporkan lebih sering. Sekitar 30% dari mereka yang telah terinfeksi melaporkan nyeri otot, dibandingkan dengan 15% yang tidak mengalami infeksi sebelumnya. Sekitar 29% yang tertular COVID-19 melaporkan kelelahan, dibandingkan dengan 20% yang tidak tertular virus.

Sementara itu, untuk efek samping nyeri tempat suntikan dan gejala gastrointestinal hampir sama pada kedua kelompok.

Di antara 265 petugas kesehatan yang memiliki infeksi COVID-19 sebelumnya, 30 orang melaporkan gejala "long-haul COVID-19" yang berlangsung beberapa bulan setelah sakit. COVID-19 jangka panjang ini tidak berhubungan dengan efek samping yang lebih parah dari vaksin.

Hasil berbeda ditemukan pada penyintas "long-haul COVID-19" yang mengalami gejala jangka panjang. (Foto: 123RF/Sirawit Hengthabthim)
Hasil berbeda ditemukan pada penyintas "long-haul COVID-19" yang mengalami gejala jangka panjang. (Foto: 123RF/Sirawit Hengthabthim)

Selain itu, tim peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam jumlah atau tingkat keparahan efek samping berdasarkan waktu saat orang terinfeksi dan saat mereka menerima vaksin.

“Ada implikasi kesehatan masyarakat sehubungan dengan keraguan vaksin, yang sedikit didorong oleh rasa takut akan (efek samping),” para peneliti menyampaikan seperti diberitakan webmd.com (11/5).

“Data ini dapat mendukung informasi (efek samping) terkait vaksin. Dan, melalui pemahaman yang lebih baik, membantu memerangi keraguan vaksin,” mereka menambahkan. (aru)

Baca juga:

Mengapa Vaksin COVID-19 Sinovac Tidak Berlaku Seumur Hidup?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Siloam Hospitals Kebon Jeruk memiliki dan mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi (urologi, ginekologi, bedah digestif, dan bedah umum), Biobot MonaLisa (khusus diagnostik kanker prostat presisi tinggi), dan ROSA (ortopedi total knee replacement).
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Bagikan