Mengapa Vaksin COVID-19 Sinovac Tidak Berlaku Seumur Hidup?

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 07 September 2020
Mengapa Vaksin COVID-19 Sinovac Tidak Berlaku Seumur Hidup?

ilustrasi (pixabay)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, Tiongkok, yang kini dalam proses uji coba di Bandung, merupakan vaksin yang dibuat dari virus yang dimatikan. Kelemahan vaksin dengan metode ini adalah pendeknya jangka waktu antibodi dalam melindungi tubuh dari serangan virus corona.

Dengan metode tersebut, antibodi vaksin Sinovac paling lama bisa bertahan 6 bulan. Namun di masa pandemi berkepanjangan, keberadaan vaksin memang sangat mendesak. Durasi 6 bulan dinilai cukup untuk membendung pandemi COVID1-19 yang hingga kini telah menginfeksi ratusan ribu di Indonesia, dan puluhan juta di dunia.

Baca Juga

Kurang Vitamin D Dua Kali Lebih Mungkin Terkena Virus Corona

“Kan ini (Sinovac) vaksin yang dimatikan. Justru ada kelemahan virus yang dimatikan itu antibodinya biasanya ga terlalu panjang tapi harus diulang-ulang,” terang Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjdjaran (FK Unpad), Eddy Fadlyan, saat dihubungi baru-baru ini.

Saat ini, ratusan relawan telah mendapat penyuntikan vaksin pada uji klinis tahap III atau akhir terhadap vaksin Covid-19 Sinovas di Bandung. Uji klinis ini hasil kerja sama Sinovac dengan PT Bio Farma dan FK Unpad.

Pengembangan vaksin Merah Putih di laboratorium PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pengembangan vaksin Merah Putih di laboratorium PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

Eddy menjelaskan, vaksin Sinovac tentu berbeda dengan vaksin lainnya terutama dari segi metode pembuatan. Contohnya jika dibandingkan dengan vaksin Bacille Calmette-Guérin (BCG) yang cukup disuntikkan sekali seumur hidup. Vaksin BCG adalah vaksin untuk melawan penyakit tuberculosis dan penyakit pernapasan lainnya.

Eddy bilang, vaksin BCG dibikin dari virus yang dilemahkan. “Kalau BCG kan vaksin hidup, sekali saja (vaksinasinya) dia bisa jangka panjang,” terang Eddy.

Sedangkan, vaksin Sinovac dibikin dari virus mati yang dimodivikasi agar mampu membangkitkan system pertahanan tubuh untuk mencegah infeksi virus Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS-CoV-2), penyebab penyakit COVID-19. Oleh karena itu, proses vaksinasi terhadap relawan vaksin Sinovac di Bandung dilakukan dua kali dalam 14 hari.

“Kalau ini kan vaksin yang mati maka dikasih 2 kali. Berarti nanti setelah 6 bulan harus diulang,” katanya.

Baca Juga

Sepekan Kasus COVID-19 Meroket, Dua Tower di RSD Wisma Atlet Disiapkan untuk Isolasi Mandiri Warga

Ia menjelaskan, ada banyak metode pembuatan vaksin selain menggunakan virus mati seperti yang dilakukan Sinovac. Metode tersebut antara lain vaksin hidup yang dilemahkan, ada pula yang bikin vaksin dari komponen virus seperti vaksin yang dikembangkan Moderna Inc, perusahaan biotekteknologi asal Massachusetts, Amerika Serikat. (Iman Ha/Jawa Barat)

#Vaksin Covid-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Indonesia
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Pemberian vaksin ini ditujukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sebelumnya vaksin IndoVac hanya diberikan pada Lansia, atau masyarakat berusia di atas 60 tahun.
Andika Pratama - Rabu, 08 Maret 2023
Usia 18 Tahun ke Atas Sudah Bisa Vaksin Booster Pakai IndoVac, Catat Syaratnya
Indonesia
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bakal terus mengawal hingga pandemi COVID-19 resmi dinyatakan tuntas.
Mula Akmal - Jumat, 17 Februari 2023
Kemenkes Sebut Booster Vaksin Kedua Mampu Perkuat Kekebalan Tubuh
Bagikan