Kurang Vitamin D Dua Kali Lebih Mungkin Terkena Virus Corona

Leonard Leonard - Minggu, 06 September 2020
Kurang Vitamin D Dua Kali Lebih Mungkin Terkena Virus Corona

Penting untuk fungsi kekebalan tubuh. (Foto: Unsplash/Michele Blackkwell)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SESEORANG yang menderita kekurangan vitamin D kurang dari 20 nanogram per mililiter dan tidak diobati, mungkin hampir dua kali lebih besar untuk tertular COVID-19. Berbanding terbalik dengan orang yang mendapatkan dosis vitamin sinar matahari yang cukup, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan Kamis di JAMA Network Open menemukan.

Penelitian dari UChicago Medicine, mengamati 489 orang yang diuji untuk COVID-19 dan telah mengukur kadar vitamin D mereka dalam setahun.

Baca juga:

Antibodi Virus Corona Mampu Bertahan Selama Empat Bulan

1
Kurang bitamin D berakibat infeksi virus bisa lebih parah. (Foto: Unsplash/Brian McGowan)

Temuan tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan infeksi virus corona yang lebih parah dan risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit tersebut. Terlepas masih belum ada bukti bahwa vitamin tersebut dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit.

"Vitamin D penting untuk fungsi sistem kekebalan dan suplemen vitamin D sebelumnya telah terbukti menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan akibat virus," kata penulis utama Dr. David Meltzer, kepala pengobatan rumah sakit di UChicago Medicine. "Analisis statistik kami menunjukkan bahwa ini mungkin benar untuk infeksi COVID-19."

Diperlukan lebih banyak penelitian, tambahnya, untuk lebih memahami apakah ada hubungan sebab-akibat antara melengkapi dengan vitamin D dan menurunkan risiko COVID-19.

Penemuan di masa depan bisa sangat bermanfaat bagi orang Amerika Kulit Hitam dan Hispanik, populasi yang berisiko lebih besar untuk kekurangan vitamin D dan COVID-19 yang parah.

"Memahami apakah mengobati kekurangan vitamin D mengubah risiko COVID-19 bisa menjadi sangat penting secara lokal, nasional dan global," kata Meltzer dalam rilisnya. "Vitamin D tidak mahal, umumnya sangat aman dikonsumsi, dan dapat ditingkatkan secara luas."

Baca juga:

Cuma Butuh 10 Menit, Mendiagnosis Serangan Jantung lewat Air Liur

2
Vitamin D tidak mahal dan mudah didapat. (Foto: Unsplash/pixpoetry)

Vitamin D dikenal memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan virus, namun ini bukan obat ampuh. Jika terlalu banyak dikonsumsi bisa berbahaya.

Bagaimana vitamin D memengaruhi risiko dan keparahan virus corona telah menarik perhatian para peneliti dan profesional kesehatan sejak awal pandemi.

Satu studi di Italia bulan lalu menemukan bahwa setelah 10 hari dirawat di rumah sakit, sekitar setengah dari 42 pasien dengan defisiensi vitamin D parah meninggal. Sementara hanya 5% pasien dengan kadar cukup vitamin D yang meninggal.

Penelitian lain dari seluruh dunia menemukan bahwa tingkat vitamin D yang lebih tinggi berkorelasi dengan penyakit yang lebih ringan. Dan bahwa negara-negara yang memiliki tingkat vitamin D yang tinggi juga cenderung memiliki tingkat kematian yang lebih rendah akibat COVID-19.

Kaitannya masuk akal karena vitamin D diketahui memperkuat kemampuan tubuh untuk melawan virus, dan dapat membantu memadamkan badai sitokin, atau ketika sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap invasi virus. Sesuatu yang memengaruhi banyak pasien dengan COVID-19 parah, lapor Susie Neilson dari Business Insider.

Namun variabel lain bisa jadi berperan; misalnya, orang yang tinggal di perumahan yang padat atau bekerja berjam-jam di dalam ruangan melakukan pekerjaan penting, keduanya cenderung tidak mendapatkan cukup vitamin D dari sinar matahari dan lebih mungkin terpapar COVID-19.

Tetap saja, mendapatkan cukup walau tidak terlalu banyak, vitamin D baik dari sinar matahari, suplementasi, atau makanan tertentu seperti ikan berlemak, penting tidak hanya untuk potensi perlindungannya terhadap virus corona, namun juga untuk kesehatan secara keseluruhan.

Kekurangan vitamin D juga terkait dengan penyakit jantung, diabetes, gangguan sistem kekebalan tubuh, jenis kanker tertentu, dan masalah tulang seperti osteoporosis. (lgi)

Baca juga:

Suntik Botox Kecantikan Dapat Mengurangi Depresi Secara Signifikan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan