RS UNS Surakarta Kebanjiran Ribuan Spesimen Tes PCR COVID-19
Minggu, 03 Mei 2020 -
MerahPutih.Com - Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah kebanjiran 1.245 tes sampel spesimen polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab COVID-19 dari sejumlah rumah sakit di wilayah Jawa Tengah.
Hal tersebut terjadi setelah lokasi tes PCR COVID-19 di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor Dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah tutup sementara akibat over kouta tes swab.
Baca Juga:
Update COVID-19, Minggu (3/5): Pasien Positif 11.192 dan 1.876 Dinyatakan Sembuh
"Selama ini RS UNS khusus melayani pasien di Solo Raya saja. Namun, semenjak B2P2VRP Salatiga untuk sementara tidak menerima spesimen pasien yang baru, maka otomatis sebagian dilimpahkan ke RS UNS," ujar jubir Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto, Minggu (3/5).

Tonang mengatakan tutupnya sementara B2P2VRP Salatiga menjadikan RS UNS Surakarta kebanjiran pelimpahan tes swab COVID-19. Ia mengakui akibat banyaknya jumlah sampel spesimen yang harus diperiksa semakin banyak, RS UNS sempat kekurangan reagen untuk melakukan pemeriksaan PCR. Namun, saat ini sudah bisa diatasi dengan adanya bantuan reagen dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Kami bersyukur dapat perhatian dari Gubernur Jawa Tengah sehingga pemeriksaan lab bisa jalan dan bahkan jumlah yang bisa dikerjakan berlipat dari sebelumnya," tutur dia.
Ia memaparkan, dengan reagen yang diterima dari Provinsi Jawa Tengah satu sampel bisa dikerjakan dengan satu tabung saja. Sedangkan reagen sebelumnya satu sampel memerlukan tiga tabung untuk pemeriksaan.
Data pemeriksaan PCR pada Sabtu (2/4), RS UNS telah menerima sebanyak 1.245 sampel dan yang sudah diperiksa sebanyak 1.056 sampel. Saat ini tinggal tersisa sekitar 200 tes swab COVID-19 yang belum dikerjakan. Sebelum ada pelimpahan ini, RS UNS hanya menerima sekitar 50 sampel tes swab per hari.
Baca Juga:
Kepergok Tak Pakai Masker, Pengunjung dan Pembeli Pasar Tradisional Dipaksa Pulang
"Selama ini kami menerima bantuan reagen dari Litbang Jakarta dan donasi dari BNPB sehingga jumlah yang diberikan terbatas," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Didi Kempot Bikin Lagu 'Ojo Mudik' Kolaborasi dengan Wali Kota Solo