Rasio Gini Meningkat Bisa Picu Revolusi
Minggu, 06 September 2015 -
MerahPutih Bisnis - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan meningkatnya rasio gini atau semakin lebarnya jarak antara si miskin dan kaya, bisa memicu konflik dan revolusi.
Peristiwa itu sudah terbukti di Timur Tengah. Revolusi politik yang terjadi di Timur Tengah, terutama di Tunisia dan Mesir, katanya disebabkan oleh tingginya rasio gini.
"Pemicu revolusi di Tunisia itu karena rasio gininya mencapai 0,50, jadi, si kaya makin kaya simiskin makin miskin," katanya, saat diskusi, di Cikini dengan Judul 'Ekonomi PHP (Pemberi Harapan Palsu), Nyatanya PHK', Minggu (6/9).
Diakuinya, Spring Timur Tengah sangat mungkin terjadi, jika pemerintah tidak fokus mencegah semakin terpuruknya ekonomi nasional.
"PHK massal terjadi, Rasio Gini sudah mencapai 0,42 sangat mungkin itu terjadi di sini," ujarnya.
Iqbal mengatakan meskipun pemerintah sudah diperingati dengan bahayanya peningkatan radio gini, namun pemerintah seperti memproteksi diri, dengan mengatakan kondisi ekonomi baik-baik saja. Justru, menuding buruh sebagai sumber kegaduhan.
Oleh sebab itu, buruh mendesak pemerintah untuk mengevalusi kinerja ekonomi dan tidak terlalu memanjakan kaum menengah ke atas.(fdi)
Baca Juga:
PHK Massal, Buruh Ancam Mogok Nasional
Farouk Muhammad: Janji Jokowi 10 Juta Lapangan Kerja Sulit Terwujud
Jokowi Janji Buka Lapangan Kerja Terkait Moratorium
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, Alasan Pemerintah Revisi PP No 60/2015
Ekonomi Melambat, PHK Massal Jadi Ancaman Serius