Protes Kekacauan Darurat Militer, Warga Korsel Gelar Upacara Pemakaman di Jalanan
Rabu, 11 Desember 2024 -
MERAHPUTIH.COM - SEKELOMPOK warga Korea Selatan berusia 20-an dan 30-an menggelar upacara pemakaman untuk partai yang berkuasa di depan kantor pusat mereka di Yeouido, Seoul, Rabu (11/12) pukul 11 waktu setempat.
Di antara lebih dari 200 peserta yang berperan sebagai pelayat berpakaian hitam, beberapa orang mengenakan pita putih dan menyatakan bahwa mereka ialah karangan bunga manusia yang sedang dikuburkan. Mereka berbaris untuk mempersembahkan 105 bunga krisan di depan potret hitam-putih partai tersebut. Jumlah itu yang mewakili 105 anggota parlemen berkuasa yang menolak memberikan suara pada mosi pemakzulan pada Sabtu (7/12). Semua yang terjadi dalam aksi protes itu meniru kebiasaan pemakaman.
Seperti dilansir The Korea Times, kelompok yang berunjuk rasa ini memvonis Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa ‘mati secara politik’ dan menuntut pembubarannya. Partai itu melakukan boikot dalam pemungutan suara pada Sabtu lalu di Majelis Nasional untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk-yeol.
"Partai Kekuatan Rakyat mengabaikan pengkhianat Suk-yeol dengan tidak hadir dalam pemungutan suara pada 7 Desember dan gagal mencegah tindak lanjut yang tak terduga, mendorong rakyat ke dalam kecemasan," kata direktur pemakaman yang berbasis di Daejeon bermarga Cha, 29.
Baca juga:
Ketika Lightstick Bikin Warga Korea Selatan Bersatu Dukung Pemakzulan Presiden
Ia mengatakan aksi itu menghukum mati mereka dengan kekuatan rakyat karena mereka menghancurkan tatanan konstitusional dan kehilangan fungsi mereka sebagai partai politik. Ia kemudian menyanyikan lagu duka cita tradisional, yang memicu gelak tawa para hadirin.
Sementara itu, sekitar 30 karangan bunga duka cita diletakkan di depan kantor regional PPP di Ulsan. Karangan bunga itu dikirim warga yang mengecam pemboikotan para anggota parlemen yang berkuasa terhadap pemungutan suara pemakzulan. Karangan bunga tersebut menampilkan pita besar yang membawa pesan-pesan yang mengkritik anggota parlemen PPP yang melewatkan pemungutan suara pada mosi pemakzulan Suk-yeol.
Pada upacara pemakaman, para peserta yang mengenakan topeng Suk-yeol, ibu negara Kim Keon-hee, dan Ketua PPP Han Dong-hoon melakukan pertunjukan satire, berakting untuk ditangkap dan dipenjara.
Sementara itu, di Busan, sebuah kelompok masyarakat yang menyerukan pengunduran diri pemerintahan Suk-yeol juga dilaporkan mengadakan upacara pemakaman di depan kantor regional PPP.
Mereka memasang spanduk dengan nama partai di peti mati dan membuat pernyataan yang mengutuk anggota parlemen PPP yang tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara pemakzulan presiden.
Mereka kemudian melakukan aksi protes dengan menaburkan bunga krisan setelah mengantarkan peti mati tersebut melalui gerbang belakang gedung.(dwi)
Baca juga:
Presiden Yoon Suk-yeol Kena Cekal, tak Boleh Keluar Korea Selatan