Prioritaskan Keselamatan Santri, Pemerintah Bongkar Total dan Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Selasa, 07 Oktober 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan mengambil langkah cepat dengan membangun ulang total Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pasca insiden ambruknya bagian musala yang menewaskan 63 korban.

Pembangunan ini tidak sekadar revitalisasi, melainkan pembongkaran total dan pembangunan kembali dari nol. Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa tindakan ini lebih efisien dibandingkan upaya perbaikan parsial.

“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ungkap Menteri Dody, Selasa (7/10).

Baca juga:

Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang

Meskipun saat ini Kementerian PU masih menghitung total anggaran yang dibutuhkan, Menteri Dody memastikan bahwa sumber dana utama akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun ia juga membuka peluang adanya bantuan dari pihak swasta.

Pada dasarnya, urusan anggaran pondok pesantren berada di bawah koordinasi Kementerian Agama. Namun, mengingat tragedi di Ponpes Al Khoziny merupakan kondisi darurat dan bencana, Kementerian PU merasa perlu untuk ikut serta.

“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” jelas Menteri Dody.

Sementara itu, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pemerintah akan segera merilis layanan hotline bagi masyarakat yang ingin melaporkan atau berkonsultasi mengenai bangunan sekolah, terutama pondok pesantren, yang dinilai rawan ambruk. Nomor hotline tersebut akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat.

Baca juga:

Basarnas: 171 Korban Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, 104 Selamat, 67 Meninggal Dunia

“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Menko Muhaimin.

Tragedi ini terjadi pada Senin (29/9) ketika bangunan musala lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk saat sedang direnovasi. Saat kejadian, ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban, dengan total 63 jenazah ditemukan dari reruntuhan.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan