Prioritaskan Keselamatan Santri, Pemerintah Bongkar Total dan Bangun Ulang Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo
Tim SAR mengevakuasi jasad korban dari runtuhan bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. ANTARA/HO-Basarnas
Merahputih.com - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan mengambil langkah cepat dengan membangun ulang total Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, pasca insiden ambruknya bagian musala yang menewaskan 63 korban.
Pembangunan ini tidak sekadar revitalisasi, melainkan pembongkaran total dan pembangunan kembali dari nol. Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan bahwa tindakan ini lebih efisien dibandingkan upaya perbaikan parsial.
“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ungkap Menteri Dody, Selasa (7/10).
Baca juga:
Penyisiran Terakhir Basarnas Temukan Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Roboh Jadi 67 Orang
Meskipun saat ini Kementerian PU masih menghitung total anggaran yang dibutuhkan, Menteri Dody memastikan bahwa sumber dana utama akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun ia juga membuka peluang adanya bantuan dari pihak swasta.
Pada dasarnya, urusan anggaran pondok pesantren berada di bawah koordinasi Kementerian Agama. Namun, mengingat tragedi di Ponpes Al Khoziny merupakan kondisi darurat dan bencana, Kementerian PU merasa perlu untuk ikut serta.
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” jelas Menteri Dody.
Sementara itu, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa pemerintah akan segera merilis layanan hotline bagi masyarakat yang ingin melaporkan atau berkonsultasi mengenai bangunan sekolah, terutama pondok pesantren, yang dinilai rawan ambruk. Nomor hotline tersebut akan segera dipublikasikan dalam waktu dekat.
Baca juga:
“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Menko Muhaimin.
Tragedi ini terjadi pada Senin (29/9) ketika bangunan musala lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk saat sedang direnovasi. Saat kejadian, ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seluruh korban, dengan total 63 jenazah ditemukan dari reruntuhan.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Menteri Agama Siapkan Puluhan Kampus UIN dan Pesantren di Seluruh Indonesia, Tempat Anak-Anak Palestina yang Putus Sekolah
Prioritas RUU Sisdiknas, DPR Tegaskan Pesantren, Kiai Hingga Ustaz Wajib Masuk dalam Aturan Sistem Pendidikan Nasional
PBNU Kecam Tindakan Pendakwah yang Dianggap Lecehkan Anak, Tegaskan Dakwah Harusnya Tumbuhkan Nilai Kemanusiaan bukan Menistakan
Menteri Agama Geram Ada Pendakwah Lecehkan Anak-Anak, tak Bisa Menoleransi Tindakan yang Mencederai Nilai Kemanusiaan
Hidayat Nur Wahid Desak Pemerintah Wujudkan Dana Abadi Pesantren
Kemenag Harap Perpres Ditjen Pesantren Terbit Sebelum 2026, Siap-Siap Pendidikan Santri Naik Kelas
Pesantren SAQJ Situbondo Libur Sepekan Pascainsiden Atap Asrama Ambruk Tewaskan Santriwati
Bela Pesantren dari Serangan Video AI, Cak Imin Tegaskan Fitnah Digital tak akan Mempan
Semangat Resolusi Jihad Kembali Dipompa Presiden Prabowo Melalui Pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren
Wapres Gibran Bawa Kabar Gembira! Prabowo Beri Kado Istimewa yang Bikin Santri Full Senyum, Apa Ya?